"Di sana tekanan ibu tiri harus nahan nangis tiap hari. Jadi pagi terima ijazah (SD), siang pamit dan ayah karena tahu aku akhirnya diizinkan. Aku ikut tante ke Jakatrta," kata dia, dikutip dari channel YouTube Christina Lie, Kamis (17/2/2022).
Namun setibanya di Jakarta, dia bingung ingin bekerja apa. Pasalnya, usia Erlyanie saat itu baru 13 tahun. Akhirnya, karena selama ini yang dia ketahui orang desa ke kota menjadi ART, Erlyanie pun ingin menjadi ART.
Dia bekerja menjadi ART di rumah teman tantenya pada 2000 selama 6 bulan. Dengan hasil pekerjaan yang belum maksimal saat itu, seperti menyeterika kurang halus, dia hanya dibayar Rp100.000 per bulan.
Setelah itu, dia pindah majikan. Namun di majikan kedua ini, dirinya malah tidak digaji lantaran dianggap sebagai anak sendiri.
"Majikan kedua, aku dianggap anak, orangnya cerewet, kalau cuci belum bersih minta diulang," ujarnya.
Namun di sinilah, dia setiap siang diizinkan majikannya untuk keluar. Kesempatan itu dia manfaatkan untuk pergi ke dua SMP di dekat rumah majikannya secara bergantian.
"Saya izin sejam, saya intipin karena pingin sekolah sampai pernah diusir satpam. Saya juga bilang ke orang tua, ke Jakarta untuk sekolah," ucapnya.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait