MADIUN,iNewsMadiun.id – Upaya meningkatkan budaya peduli lingkungan di satuan pendidikan kembali membuahkan hasil gemilang. Tahun ini, Kota Madiun mencatatkan capaian tertinggi di Jawa Timur dengan total 31 sekolah meraih penghargaan Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri tahun 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Dr. Lismawati, S.Pd., M., menyampaikan bahwa seluruh sekolah di Kota Madiun saat ini telah berstatus Adiwiyata. Baik di tingkat provinsi, nasional, hingga mandiri.
“Prinsip kami, semua sekolah harus menuju Adiwiyata. Dan Alhamdulillah sekarang seluruh sekolah di Kota Madiun sudah Adiwiyata,” ujar Lismawati. Ia menyebut, tahun ini menjadi capaian luar biasa lantaran 10 sekolah meraih Adiwiyata Mandiri dan 21 sekolah Adiwiyata Nasional, jumlah terbanyak di Jawa Timur.
Menurutnya, program Adiwiyata bukan sekadar penghargaan, melainkan langkah membentuk karakter peserta didik agar peduli terhadap lingkungan sejak dini. “Anak-anak harus terlatih untuk menjaga lingkungan. Mulai dari memilah sampah, merawat lingkungan sekolah, hingga membiasakan hidup bersih dan sehat,” jelasnya.
Ia menambahkan, perilaku peduli lingkungan yang dimulai dari sekolah diharapkan dapat terbawa hingga ke rumah dan lingkungan sekitar. “Ini akan menjadi budaya. Anak-anak terbiasa dan merasa bertanggung jawab terhadap lingkungannya,” katanya.
Lismawati juga menegaskan bahwa keberhasilan tahun ini tidak lepas dari sinergi antara Dinas Pendidikan dan Dinas Lingkungan Hidup. “Kerja sama yang luar biasa sehingga bisa mencapai hasil ini,” pungkasnya.
Sementara itu Wali Kota Madiun, Dr. Maidi, memberikan apresiasi atas capaian tersebut. Ia menyebut penghargaan Adiwiyata menjadi bukti bahwa sekolah-sekolah di Kota Pendekar memiliki komitmen kuat terhadap pengelolaan lingkungan.
“Kemarin ada 20 Adiwiyata Nasional. Jatim ada 11. Total 31. Ini hebat, luar biasa. Kita menyalip daerah lain, nomor satu di Jawa Timur,” kata Maidi.
Menurutnya, lingkungan sekolah yang sehat berperan besar dalam mendukung peningkatan kualitas SDM. “Kalau Adiwiyata sudah bagus, ada MBG, oksigen sekolah bagus, anak-anak berkembang lebih cepat,” tambahnya.
Maidi juga menegaskan bahwa edukasi pengelolaan sampah memang harus dimulai dari sekolah. Karena itu, seluruh sekolah di Kota Madiun diwajibkan memiliki “rumah plastik”.
“Nanti semua sekolah wajib punya rumah plastik. Setelah dipilah, silakan bekerja sama dengan pabrik keliling. Mulai 2026 program ini harus berjalan,” tegasnya.
Ia bahkan menegaskan akan menindak tegas pelaku usaha yang tidak mampu mengendalikan limbahnya sendiri. “Kalau sampai usaha itu mencemari lingkungan, saya ingatkan berkali-kali. Kalau tetap tidak berubah, saya tutup. Kita harus kompak menjaga lingkungan,” tandasnya.
Editor : Arif Wahyu Efendi
Artikel Terkait
