10 Ilmuwan yang Meninggal Karena Temuannya Sendiri

Ahmad Muhajir
10 ilmuwan yang meninggal karena temuannya sendiri (Foto: iStock)

JAKARTA - Seorang ilmuwan harus melakukan serangkaian uji coba untuk mengungkapkan jika teori atau penemuannya terbukti. Tidak jarang yang mengujinya sendiri.

Namun, tidak semua ilmuwan bernasib mujur. Ternyata, ada sejumlah ilmuwan harus kehilangan nyawanya dikarenakan penemuannya sendiri.

 

Lantas siapa saja ilmuwan yang meninggal karena temuannya sendiri? Dirangkum dari berbagai sumber, simak penjelasan berikut ini.

 

1. Alexander Bogdanov

Bogdanov merupakan dokter, filsafat, ekonom, penulis fiksi ilmiah, dan revolusioner Rusia. Bogdanov memiliki obsesi besar terhadap bagaimana caranya untuk bisa awet muda.

Hal itulah yang membuat ia melakukan uji coba dengan transfusi darah. Uji coba transfusi darah yang dilakukan Bogdanov berhasil. Hal itu diperoleh ketika dirinya telah melakukan 11 kali transfusi darah.

Sayang, transfusi darah yang dilakukan Bogdanov tidak disertai pengecekan kesehatan. Pada 1928, Bogdanov melakukan transfusi darah dari orang yang terinfeksi malaria dan TBC. Hasilnya Bogdanov meninggal tidak lama kemudian karena tertular penyakit tersebut.

 

2. Marie Curie

Di awal 1900an, radium dipercaya memiliki nilai lebih tinggi daripada emas atau platinum. Radium atau radon yang dicampur air dipercaya bisa menghasilkan ramuan ajaib yang bisa membuat manusia panjang umur.

Ilmuwan yang menemukan radium adalah Marie Curie bersama suaminya Pierre. Curie adalah orang pertama penerima 2 penghargaan nobel dalam 2 bidang yakni fisika dan kimia.

Curie bersama suaminya meneliti tentang terapi radiasi. Terpapar radiasi secara terus menerus membuat Curie menderita leukemia dan akhirnya meninggal pada 1934.

3. Max Valier

Max Valier dikenal sebagai perintis mobil roket dunia, yang menjadi cikal bakal dari Formula One (F1). Pada 25 Januari 1930 ia melakukan uji coba pertama dengan roket berbahan bakar cair.

Hasilnya lumayan bagus, meski belum sempurna. Pada 19 April 1930, Valier melakukan test-drive mobil roket dengan bahan bakar cair yang diberi nama Valier-Heylandt Rak 7.

Satu bulan kemudian, tepatnya 17 Mei 1930, Valier kembali melakukan test drive, kali ini dengan bahan bakar alkohol. Hasilnya mobil roket meledak dan sang pionir pun tewas seketika.

Editor : Arif Handono

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network