Sebagai peternak, dirinya butuh menerjemahkan beberapa dokumen berbahasa Arab untuk membuktikan kemurnian ras kuda peliharaannya.
Ia pun bertemu dengan penerjemah bernama Jamal, seorang Muslim dari Colorado, yang di akhir pertemuan meminta izin untuk beribadah di rumah Dr Jerald Dirks.
Sejak pertemuan itu, Dr Jerald Dirks dan istrinya makin dekat dengan Jamal dan keluarga Muslim lainnya di Colorado. Ia bahkan merasa lebih akrab dengan para keluarga Muslim dibanding non-Muslim.
Makin lama, Dr Jerald Dirks makin kagum dengan perasaan damai yang dibawa teman-temannya. Ia pun makin bertanya-tanya kenapa hidup teman-teman Muslim-nya sangat damai.
Dia mulai membaca kembali buku-buku masa kuliah dan mendalami ajaran Islam, termasuk lewat kitab suci Al Qur'an.
Makin mendalami, Dr Jerald Dirks makin merasa yakin bahwa agama yang ia anut tidak ada bedanya dengan Islam.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait