Kisah mualaf ini diungkapkan dalam kanal YouTube Renung Kalbu, di mana ketika kecil, Salim merupakan anak yang dibesarkan oleh keluarga yang taat beragama.
Ayahnya bekerja di angkatan udara sebagai pemimpin pasukan sehingga selalu berpindah-pindah ke luar negeri. Sampai akhirnya memutuskan menetap di Teluk Titahi.
Teluk Titahi yang berada di Selandia Baru itu dianggap sebagai tempat yang bagus untuk tumbuh dan memiliki pendidikan agama yang bagus.
Sejak kecil Salim dikenal sebagai sosok anak yang taat beribadah. Biasanya dia ke rumah ibadah bersama teman-temannya.
Seiring bertambahnya usia, Salim mulai memiliki beberapa pertanyaan tentang apa dan dari mana manusia berasal. Terutama, pertanyaan tentang nabi.
"Tentang peristiwa nabi, itu adalah pertanyaan utama. Banyak non-Muslim yang kudengar memiliki pertanyaan sama," ujar Salim, dikutip dari kanal YouTube Renung Kalbu, Senin (18/7/2022).
Ternyata sampai dia tumbuh dewasa, pertanyaan itu makin memenuhi kepalanya. Hingga suatu hari Salim pergi berkeliling dan menemui temannya untuk minum bir.
Saat bertemu temannya, dia terkejut karena temannya sudah menjadi mualaf. Kemudian dia pun melontarkan banyak pertanyaan kepada temannya.
"Saya menyaksikan dia melakukan sholat yang langsung membuatku meneteskan air mata karena mendengarkan dia membaca bahasa Arab. Sungguh menakjubkan. Bahasa Arab adalah bahasa yang paling indah untuk didengarkan," ungkap Salim.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait