Perjalanan Dzulqarnain ke Timur Berakhir di Pulau Halmahera Maluku, Begitu Kata Peneliti

Miftah H. Yusufpati
Dr Anwar Qudri berpendapat perjalanan Dzulqarnain ke timur berakhir di suatu tempat yakni Pulau Halmahera di Maluku. (Foto/Ilustrasi: Ist)

Dr Anwar Qudri, sebagaimana dikutip Quraish Shihab, berpendapat bahwa perjalanan Dzulqarnain yang ke Barat di mana dia menyaksikan matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam adalah kawasan hulu sungai Amazon di Brazil di Samudra Atlantik.

Kawasan itu merupakan satu titik silang katulistiwa garis lurus 50 sebelah barat. Jaraknya antara tempat itu dengan Mekkah sejauh 90 garis lurus atau enam jam tepat.

"Tidak ada satu kawasan yang lebih tepat dan dengan sifat-sifat semacam ini daripada kawasan sungai Amazon itu," demikian tulis Muhammad Ghallab dalam bukunya berjudul "Jughrafiyatul ‘Alam" (Geografi Dunia).

Air sungai Amazon (sungai terpanjang di dunia), tulisnya, mengalir secara umum dari barat ke timur pada suatu daratan rendah. Anak-anak sungainya mengalirkan jumlah yang sangat besar dari lumpur hitam dan tanah liat.

Sedang perjalanan Dzulqarnain ke timur berakhir di suatu tempat di mana dia menemukan matahari terbit di suatu kawasan yang dihuni segolongan umat yang tidak terlindungi oleh cahaya matahari.

Ini menurut peneliti tersebut adalah Pulau Halmahera di Maluku, Indonesia. Daerah itu dahulunya adalah hutan belantara, sehingga perumahan tidak dapat dibangun di kawasan itu, dan inilah, menurutnya, yang dimaksud oleh ayat berikut dengan tidak ada bagi umat itu sesuatu yang melindunginya dari cahaya matahari.

Menurut Quraish Shihab, firman Allah lam naj’al lahum min duniha sitran/Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindungi mereka darinya, di samping makna yang dikemukakan di atas ada juga yang memahaminya dalam arti “suatu kaum yang hidup dengan fitrah asli mereka, tidak ada penutup yang mengalangi mereka dari sengatan panas matahari, tidak pakaian, tidak ada juga bangunan.

Kemudian firman Allah ahathna bima ladaihi khubran/Kami meliputi segala apa yang ada padanya, bukan saja penegasan bahwa Allah Yang Maka Mengetahui, tetapi agaknya Dia juga bermakna Allah mengawasi dan membimbing Dzulqarnain dalam langkah-langkahnya. Atau dapat juga berarti bahwa apa yang diceritakan itu adalah sebagian kisah perjalanannya dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang terjadi dalam perjalanannya itu, termasuk suka duka dan perjuangan Dzulqarnain.

"Karena itu jangan heran jika informasi ini sangat teliti, jangan juga duga sekian apa yang tidak diuraikan adalah karena tidak diketahui-Nya," ujar Quraish Shihab.iNewsMadiun

 

Editor : Arif Handono

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network