Jokowi Tawarkan Perdamaian, Yang Lain Ramai-ramai Pasok Senjata ke Ukraina

Muhammad Faizal
Presiden Jokowi saat bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky di Kiev, Ukraina, Rabu (29/6/2022). Foto:Setpres

Awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden meluncurkan paket bantuan militer senilai USD700 juta (sekitar Rp9,8 triliun) lebih lanjut ke Ukraina. Bantuan itu mencakup peluncur roket ganda HIMARS, rudal anti-tank yang ditembakkan dari bahu Javelin, dan helikopter Mi-17.
Moskow sebelumnya menuduh Barat "membanjiri" Ukraina dengan senjata dan memperingatkan bahwa setiap persenjataan asing di tanah Ukraina akan diperlakukan sebagai target yang sah. Meningkatnya persenjataan canggih yang dikirim Barat ke Ukraina membuat Rusia harus waspada dengan potensi serangan balik dari Kiev dalam konflik tersebut.

Akhirnya, 7 Howitzer PzH 2000 Jerman Tiba di Ukraina

Sebanyak tujuh howitzer PzH 2000 self-propelled 155-milimeter Jerman telah tiba di Ukraina. Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht kepada anggota parlemen pada Rabu (22/6/2022).
Pengiriman senjata berat itu, kata dia, diiringi janji Kiev untuk tidak menyerang target di Rusia dengan senjata Jerman tersebut.
"Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov mengunjungi Brussel pekan lalu dan mengambil bagian dalam beberapa pertemuan di sana," ungkap Christine Lambrecht dalam laporan kepada parlemen Bundestag.
Lambrecht menegaskan, penting untuk membuat jaminan yang jelas bahwa senjata itu hanya akan digunakan untuk pertahanan dan tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia. Reznikov berterima kasih kepada Lambrecht atas kiriman tersebut dan mengatakan pasukan Ukraina yang dilatih Jerman "akan membawa panas ke medan perang".

Diketahui, Pemerintah Ukraina memberikan janji serupa kepada pemasok senjata berat Barat lainnya, yang khawatir penggunaannya terhadap target di Rusia dapat meningkatkan konflik secara serius.

Namun, para pejabat di Kiev mengindikasikan mereka menganggap Krimea sebagai bagian dari negara mereka. Karena itu, ada kemungkinan Ukraina akan menyerang Krimea dengan senjata Barat.

Menteri Pertahanan Jerman mengatakan kepada anggota parlemen bahwa mulai pekan depan spesialis artileri Ukraina akan memulai pelatihan dalam penggunaan varian Jerman dari sistem roket M270 MLRS buatan Amerika Serikat (AS), MARS II.

Pada Selasa, Berlin merilis rincian senjata dan peralatan militer yang dijanjikan akan dikirim ke Ukraina. Di antara senjata berat dalam daftar adalah 54 pengangkut personel lapis baja M113, 30 senjata anti-pesawat self-propelled Gepard dan satu sistem pertahanan udara IRIS-T SLM.

Editor : Arif Handono

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network