"Kami akan segera memulai autopsi sehingga dapat mengetahui kemungkinan penyebab kematian. Kita berbicara tentang 22 mayat," ujarnya. Sementara itu Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengungkapkan penyesalannya atas kejadian ini. Namun dia juga mempertanyakan bagaimana bisa anak muda, kemungkinan ada yang berusia di bawah 18 tahun, diizinkan pesta di kelab malam.
Penduduk setempat mendesak otoritas untuk menutup tempat nongkrong populer di kalangan remaja itu. "Semua warga ingin tempat itu ditutup karena menjual (minuman) alkohol kepada anak di bawah umur. Semua orang marah, semua orang sedih karena kejadian ini kata remaja perempuan 17 tahun, Lolly, kepada Reuters.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait