Pekan lalu, para pengunjuk rasa di Swedia membakar salinan Alquran dalam kegiatan demonstrasi yang diselenggarakan oleh Rasmus Paludan, pemimpin garis keras partai politik sayap kanan Denmark. Langkah itu memicu kerusuhan di beberapa kota Swedia selama akhir pekan Paskah.
Tiga orang terluka dan membutuhkan perawatan medis di kota Norrkoping, Swedia, setelah terkena peluru polisi selama bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa yang berdemonstrasi menentang pembakaran Alquran. Beberapa negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam mengecam aksi Paludan tersebut.
Pada Senin (18/4/2022), Arab Saudi mengutuk “penyalahgunaan Alquran secara disengaja” oleh Paludan dan pengikutnya. Riyadh pun menyerukan upaya intensif untuk menyebarkan nilai-nilai dialog dan meninggalkan kebencian. Selasa (19/4/2022) kemarin, otoritas Uni Emirat Arab juga memanggil Duta Besar Swedia untuk UEA, Liselott Andersson, untuk mengecam pembakaran Alquran di Swedia.
Editor : Arif Handono