Babak mengatakan bahwa saat pertama kali pasukan Rusia mendatanginya, mereka bersikap sopan, Tetapi ketika mereka kembali pada hari ulang tahunnya, 28 Maret, mereka meneriaki dia dan saudara iparnya.
“Mari kita bunuh dia,” kata salah satu dari mereka, tetapi tentara Rusia lainnya menyuruh mereka untuk meninggalkannya dan pergi.
Sebelum mereka pergi, orang-orang Rusia itu mengajukan pertanyaan: "Mengapa kamu masih di sini?"
Seperti banyak orang yang tinggal di Bucha, Babak lebih tua, 61 tahun. Tidak mudah untuk pergi. Dia pikir dia akan selamat. Namun, pada akhirnya, orang-orang Rusia yang stres menuduhnya sebagai penyabot.
Dia menghabiskan satu bulan di bawah pendudukan tanpa listrik, tanpa air mengalir, memasak di atas api. Dia tidak siap untuk perang ini.Mungki tentara Rusia juga tidak.
Pada 31 Maret, sekira jam 6 sore, Babak mengingatnya dengan jelas, orang-orang Rusia itu melompat ke dalam kendaraan mereka dan pergi, begitu cepat sehingga mereka meninggalkan mayat rekan-rekan mereka.
“Di jalan ini kami baik-baik saja,” katanya, mengingat pendudukan pasukan Rusia. Di Bucha, semuanya relatif. “Mereka tidak menembak siapa pun yang keluar dari rumah mereka. Di jalan berikutnya, mereka melakukannya.”
Editor : Arif Handono