JAKARTA, iNewsMadiun.id - Dalam salah satu videonya, Deddy Corbuzier mengungkapkan ciri-ciri crazy rich palsu seperti yang tengah menjadi fenomena saat ini. Faktanya, tidak semua crazy rich memiliki harta berlimpah dalam kehidupan sebenarnya.
Hal tersebut diungkap Deddy dalam kanal YouTube miliknya bersama Tom MC Ifle atau Tom Martin Charles Ifle. Menurutnya, ada sebuah agensi yang memfasilitasi seseorang jika ingin terlihat kaya.
"Disiapin studio green screen, disiapin photoshopnya, lu tinggal duduk seolah-olah lagi di private jet. Bukan hanya itu, mereka juga menyediakan setumpuk uang buat foto," kata Tom dikutip pada Jumat (11/3/2022).
Lantas apa saja ciri-ciri crazy rich palus? Berikut daftarnya.
1. Beli Brand Bukan Kualitas
Orang kaya palsu biasanya lebih melihat brand dibandingkan kualitasnya. Para crazy rich palsu ini akan membeli barang branded dengan tujuan untuk mengangkat nama mereka. Bahkan, akan memamerkan setumpuk uang miliknya agar bisa dilihat sebagai orang kaya.
"Orang kaya palsu ini sudah tahu wich brand yang akan mengangkat mereka. Dan bukan hanya brand, stack of cash itu akan menjadi suatu tanda gua ini kaya, karena pakai uang cash," jelas Tom.
2. Flexing
Ada beberapa agensi yang memfasilitasi harta-harta sewaan bagi siapapun yang ingin terlihat kaya. Mereka menyediakan beberapa properti barang mewah seperti jet pribadi, uang tunai puluhan juta rupiah dan lainnya.
Bahkan di China ada pula tagihan palsu yang sengaja dibuat untuk flexing atau pamer di media sosial. Bukan tanpa alasan, tujuannya untuk mengangkat kelas para crazy rich palsu agar terlihat hidup mewah di depan publik.
"Gua nggak tahu itu uang asli atau nggak, tapi mereka sudah prepare dan ini nggak mahal," ujar Tom.
3. Butuh Validasi
Crazy rich palsu sangat membutuhkan validasi dari orang lain. Oleh karena itu, mereka kerap memperlihatkan kekayaan mereka terus-menerus di media sosial. Bukan tanpa alasan, mereka ingin mendapatkan hak layaknya orang kaya sesungguhnya. Validasi ini tentu diharapkan bisa mengangkat derajat dan kelas mereka
. "Mereka itu butuh satu afirmasi bahwa gua kaya. Ketika dapat validasi, pasarnya nomer satu kita ini hidup untuk validasi," terang Tom.
4. Mentoring Palsu
Crazy rich palsu tak hanya berbicara tentang uang, tapi juga menasehati orang-orang tentang cara mendapatkan uang hingga menjadi orang kaya. Sasaran mereka adalah anak muda dan pura-pura menjadi seorang mentor. Dalam seminarnya akan ada banyak orang yang belajar tentang cara memanipulasi orang yang bertujuan untuk menambah kekayaan diri sendiri.
Para orang kaya palsu ini akan melakukan flexing di media sosial tentang pencapaiannya. Tidak hanya berupa kemewahan, tapi juga foto dengan orang-orang terkenal. Tujuannya untuk meyakinkan orang-orang bahwa orang terkenal tersebut telah bergabung dengan bisnisnya. Bahkan, foto-foto itu dimasukkan ke dalam website mereka demi menggaet minat anak-anak muda yang ingin kaya.
"Mereka bukan hanya omongin tentang uang tetapi menasihati orang tentang uang. Itu bisa menjadi bisnis masuk ke trading, masuk ke ini, jualan seminar. Mereka banyak sekali yang belajar linguistic how to manipulate people. Kalau ini untuk memperkaya diri sendiri ini ngeri," papar Tom.
5. Maling Teriak Maling
Maling teriak maling yang dimaksud di sini adalah menjatuhkan orang lain demi mendapat validasi dari publik. Mereka akan menjelek-jelekkan orang lain, bahkan menyebutnya sebagai penipu agar publik lebih berpihak dengan para crazy rich palsu. Padahal, mereka yang sedang menipu orang-orang tersebut.
"Ciri-ciri lain yang harus diwaspadai adalah maling teriak maling. Mereka ngomong 'hati-hati sama dia' padahal itulah dia. Dia harus jatuhin orang lain dan itu akan membuat orang tervalidasi. Itu adalah skema yang dia buat untuk orang-orang memihak mereka," tutur Tom.
6. Up To Date
Crazy rich palsu akan up to date alias selalu mengupdate informasi terkini terkait bisnis ataupun barang-barang branded. Mereka tak ingin ketinggalan berita tentang sesuatu yang sedang hangat diperbincangkan publik.
Dengan kata lain, crazy rich palsu selalu ingin menjadi informan pertama. Ini bertujuan untuk memperkuat kepercayaan orang lain agar tak ragu untuk berinvestasi dengannya.
"Dia harus keep updating supaya orang tahu kalau dia orang yang ngomong, oh dia dapat insider information," tandasnya. iNews Madiun
Editor : Arif Handono