get app
inews
Aa Text
Read Next : Wedhus Gembel Gunung Merapi Masih Berguguran Minggu Dini Hari

Dua Kali Merapi Keluarkan Wedhus Gembel, Ini Rekomendasi ESDM Bagi Warga di Sekitar Merapi

Jum'at, 11 Maret 2022 | 01:57 WIB
header img
Wedhus gembel di Kali Tengah Lor. (Capture BPBD Sleman)

SLEMAN, iNewsMadiun.id - Aktivitas Gunung Merapi terus berlanjut hingga Kamis (10/3/2022) malam. Vulkanisme berupa semburan awan panas guguran (APG) atau yang biasa disebut wedhus gembel terjadi pada pukul 19.25 WIB dan pukul 20.38 WIB.

APG pukul 19.25 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 70 mm dan durasi 229 detik. Jarak luncur 2.500 m. Kedua APG itu mengarah ke Tenggara Sungai Gendol. Cuaca terpantau mendung dan hujan dengan visual kabut.

Sebelumnya, pada peridoe pukul 00.00 WIB-18.00 WIB, terjadi 12 kali semburan APG ke arah Tenggara, dengan jarak luncur 2 km dan dua kali lava pijar juga ke arah tenggaran dengan jarak luncur 800 meter.


Peta merapi dari udara (tangkapan layar. esdm)

Badan Geologi, ESDM  menyebut vulkanisme adalah fenomena meletusnya batuan cair (magma) ke permukaan Bumi atau planet atau bulan berpermukaan padat, di mana lava, piroklastik, dan gas vulkanik meletus melalui celah di permukaan yang disebut ventilasi. mantel mencakup semua fenomena yang dihasilkan dari proses yang menyebabkan magma di dalam kerak atau mantel tubuh, naik melalui kerak dan membentuk batuan vulkanik di permukaan.

Pergerakan batuan berfasa cair di mantel menyebabkan arus konveksi termal, ditambah dengan efek gravitasi dari perubahan di permukaan bumi (erosi, pengendapan, bahkan dampak asteroid dan pola rebound pasca-glasial) mendorong gerakan tektonik lempeng dan akhirnya menimbulkan proses vulkanisme.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknoogi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga mencatat terjadi gempa guguran 266 kali, gempa hembusan 6 kali, gempa hybrid 3 kali dan gempa vulkanik dangkal 2 kali.

“Aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi di mana guguran terjadi rata-rata sebanyak 140 kali/hari," kata  Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Kamis (10/3/2022).

Gunung Merapi saat ini memiliki 2 kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah. Hal itu merupakan analisis foto udara tanggal 20 Februari 2022 volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.578.000 m3 dan kubah tengah sebesar 3.228.000 m3. 

Status Merapi masih berada di tingkat Siaga atau level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas guguran ke Sungai Woro sejauh 3 km dari puncak, Sungai Gendol dan Sungai Boyong sejauh 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km. Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Merapi.

“Musim hujan yang masih terjadi di DIY dan Jateng, kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak  Merapi,” terang Hanik.

 

 

PENGAMATAN KEGEMPAAN, dikutip Jumat (11/3/2022) 

  • 13 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 20-75 mm dan lama gempa 71.4-228.8 detik.
  • 343 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-65 mm dan lama gempa 10-256 detik.
  • 7 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-19 mm, dan lama gempa 13.8-37.9 detik.
  • 3 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-15 mm, S-P 0.4-0.9 detik dan lama gempa 5-10.7 detik.
  • 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 70 mm, dan lama gempa 16.1-17.4 detik.

sumber: https://magma.esdm.go.id/

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut