Rezim memiliki batalyon sukarela dan angkatan bersenjata dengan ideologi pro-Nazi yang meneror orang-orang berbahasa Rusia."Di Ukraina Anda dapat dipukuli sampai mati jika Anda berbicara bahasa Rusia. Anda dapat ditolak atau bahkan dipecat dari pekerjaan Anda jika Anda orang Rusia. Baru-baru ini mereka mulai menggunakan ancaman fisik. Jadi, Republik Donetsk dan Luhansk memprotes ini dan kemudian di sana. adalah saudara perang di Ukraina, bahkan 90 persen penduduk Krimea memilih untuk kembali ke Rusia," katanya.
Rusia mencaplok Krimea karena tidak ingin mengecewakan harapan penduduknya. "Ini karena kelompok angkatan bersenjata ini mulai bergerak ke Krimea dan mereka ingin perang saudara terjadi," katanya. Dalam pernyataan sebelumnya, Ukraina membantah tuduhan genosida terhadap penduduk Donetsk dan Luhansk yang berbahasa Rusia, juga dikenal sebagai Donbass. Mereka menganggap tuduhan itu sebagai propaganda dan menggunakannya sebagai alasan untuk menyerang Ukraina.iNews Madiun
Editor : Arif Handono