Melihat hal tersebut, Jumadi segera melaporkan kondisi Rahman kepada koordinator mahout. Kemudian tim menuju lokasi untuk menindaklanjuti. Tim Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo segera melakukan pertolongan dengan dipandu oleh dokter hewan dari tim medis BBKSDA Riau.
"Kemudian dilakukan berbagai upaya penyelamatan seperti pemberian obat pencahar (norit) melalui mulut dengan menggunakan selang, pemberian susu melalui mulut dengan menggunakan selang, pencucian anus, dan pemberian asupan berupa gula cair melalui mulut dengan selang, sesuai dengan arahan dokter. Meski sudah diupayakan, nyawa Rahman tidak tertolong," tambahnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, diduga gajah Rahman mati karena keracunan. "Satu gading sebelah kiri hilang, terpotong menggunakan benda tajam di bagian pangkal gading. Organ pencernaan dan organ dalam berwarna pucat serta ditemukan sisa buah pepaya dan serpihan serbuk berwarna hitam yang diduga sebagai racun," katanya.
Editor : Arif Handono