Mencegah Penyakit Neurodegeneratif: Penyakit neurodegeneratif ditandai dengan kerusakan progresif pada struktur atau fungsi sel saraf. Contoh penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah Alzheimer dan Parkinson. Beberapa senyawa yang terdapat dalam kayu manis tampaknya memiliki kemampuan untuk menghambat penumpukan protein yang disebut tau di dalam otak, yang merupakan salah satu ciri khas penyakit Alzheimer. Sebuah penelitian pada tikus dengan penyakit Parkinson yang dilakukan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa kayu manis membantu melindungi neuron, menormalkan tingkat neurotransmitter, dan meningkatkan fungsi motorik.
Potensi Perlindungan dari Kanker: Kayu manis telah menjadi subjek penelitian yang luas dalam upaya pencegahan dan pengobatan kanker. Dalam beberapa studi, kayu manis telah terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker dan pembentukan pembuluh darah pada tumor, juga berperan sebagai zat beracun terhadap sel kanker, menyebabkan kematian sel. Sebuah penelitian pada tikus yang menderita kanker ovarium menemukan bahwa senyawa cinnamaldehyde dalam kayu manis dapat menghambat ekspresi protein tertentu yang terlibat dalam pertumbuhan kanker. Temuan ini didukung oleh penelitian di dalam tabung reaksi, yang menunjukkan bahwa cinnamaldehyde dapat mengurangi pertumbuhan dan penyebaran sel kanker ovarium.
Melawan Infeksi Bakteri dan Jamur: Salah satu komponen aktif utama dalam kayu manis, yaitu cinnamaldehyde, memiliki sifat antimikroba yang bermanfaat dalam melawan berbagai jenis infeksi. Penelitian juga menunjukkan bahwa minyak kayu manis dapat membantu membunuh jamur tertentu yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan. Selain itu, kayu manis juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu seperti listeria dan salmonella. Sifat antimikroba kayu manis ini juga dapat membantu mencegah masalah gigi dan mengurangi bau mulut.
https://lifestyle.sindonews.com/read/1191991/155/8-manfaat-kayu-manis-untuk-kesehatan-cegah-penyakit-jantung-jika-dikonsumsi-8-minggu-1693714174?showpage=all
Editor : Arif Handono