get app
inews
Aa Read Next : Jokowi Malam-malam Blusukan ke Gianyar, Netizen: Asyem Pagi-pagi Sudah Bikin Mewek

Penjual Martabak Usia 18 Raih Omzet Ratusan Juta, Berikut Kisahnya

Jum'at, 14 Januari 2022 | 08:58 WIB
header img

DENPASAR, iNews.id - Sebastian Garry Yusuf,pemilik usaha Martabak Sultan di Denpasar, Bali. Diusia mudanya dia sudah meraih omzet ratusan juta per bulan. Berikut kisah suksesnya, mungkin bisa menjadi inspirasi untuk kalian.

Di usianya yang masih 18 tahun, dia mampu meraih omzet hingga Rp100 juta setiap bulan. Menariknya, bisnis martabak ini baru digelutinya di awal masa pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Namun usahanya kini telah berkembang menjadi lima cabang. 

Memutuskan untuk berwirausaha bukanlah hal yang mudah. Berbagai persiapan matang harus dilakoni agar usaha dapat berjalan seiring perkembangan zaman.

Dengan berbagai pertimbangan, dia memilih untuk memulai usaha kuliner martabak yang memang banyak disukai dan terkenal di Indonesia. 

Pemuda yang akrab disapa Garry ini menceritakan, modal awal usaha martabak itu didapat dari hasil penjualan playstation adiknya. Dia menjualnya secara diam-diam di awal pandemi Covid-19.

“Awalnya karena adik saya pengen martabak terus. Daripada saya beli martabak terus, mending saya bikin sendiri aja, saya pikir. Akhirnya saya jual beberapa barang untuk modal awal, termasuk playstation adik saya,” kata Garry ditemui iNews.id beberapa waktu lalu. 

Setelah hampir dua tahun berjalan, usahanya ternyata terus berkembang. Kini, dia berhasil membuka lima cabang dan mempekerjakan 13 orang karyawan. Omzetnya juga terus meningkat hingga mencapai Rp100 juta per bulan.

“Saya juga tidak menyangka usaha saya bisa booming seperti ini dan berkembang. Dalam sehari bisa laku minimal dari 100 kotak. Omzetnya bisa Rp50 juta hingga Rp100 juta sebulan,” kata Garry. 

Garry menceritakan,  kemampuannya membuat martabak didapat dengan belajar secara otodidak dari YouTube. Berkat keuletannya, dia mampu membuat berbagai varian martabak mulai dari martabak telor,  manis, cokelat keju, red velvet dan mozarella. 

“Kebetulan orang tua saya pedagang kue, jadi saya gabung-gabungkan aja. Orang tua saya juga sangat memberikan support,” ujarnya.

Dia tidak memungkiri dalam menjalankan usaha, kerap menemui berbagai kendala. Namun, itu tidak menjadi halangan baginya. Apalagi, keluarga selalu memberikan dukungan untuk terus mengembangkan usaha martabak tersebut.  

Terbukti, dia telah membuka lima cabang usaha yang berada di kawasan Dalung, Imam Bonjol, Renon, Panjer dan Gatot Subroto Denpasar.

Martabak yang bisa dipesan langsung atau melalui aplikasi ojek online ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp10.000 hingga Rp50.000. Soal rasa, tidak usah diragukan lagi. Terbukti setiap hari, pengunjung ramai di kedainya. Begitu juga ojek online yang datang untuk menjemput pesanan. 

“Menu yang rasa cokelat, enak dan murah. Tempatnya juga bagus dan nyaman. Saya dan teman-teman sering nongkrong di sini,” kata pengunjung, Diah Putri. “Saya udah beberapa kali menjemput orderan beli martabak dari sini,” kata driver ojol, Sari.

 

Editor : Arif Handono

Follow Berita iNews Madiun di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut