Presiden AS Joe Biden menyebut penembakan itu sebagai "mimpi terburuk keluarga".
"Kita harus berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekerasan senjata," katanya, menyerukan Kongres untuk mengesahkan undang-undang kontrol senjata.
"Itu merobek komunitas kita, dan merobek jiwa bangsa ini,” tambahnya.
Menurut data yang dihimpun Education Week, terjadi 12 penembakan di sekolah pada tahun 2023 hingga 23 Maret yang mengakibatkan kematian atau luka-luka di AS.
Data Biro Invstiagsi Federal (FBI) menunjukkan bahwa dari 61 penembakan massal yang terjadi pada 2021 - tahun terakhir yang datanya tersedia - hanya satu yang melibatkan tersangka wanita. Dari 345 insiden dari tahun 2000 hingga 2019, hanya 13 yang melibatkan penembak wanita.
https://news.okezone.com/read/2023/03/28/18/2788437/penembakan-di-sekolah-tewaskan-6-orang-pelaku-seorang-wanita?page=3
Editor : Arif Handono