get app
inews
Aa Read Next : Siapa Personel BLACKPINK Paling Tomboi? Penggemar: Lisa Jawabannya

Pria Australia Ini Bisa Tarik Tunai via ATM Rp25 Miliar Tanpa Ketahuan Bank, Lha kok Bisa?

Senin, 03 Oktober 2022 | 21:01 WIB
header img
Pria di Australia pernah berkali-kali menarik uang di mesin ATM tanpa terdeteksi bank. (Foto: Reuters)

CANBERRA, iNewsPasuruan.id - Kejadian langka. Seorang pria di Australia pernah menarik uang di mesin ATM tanpa terdeteksi bank. Total uang yang berhasil ditarik mencapai 1,6 juta dolar AS atau Rp25 miliar.  La kok bisa? Dan Saunders adalah warga Wangaratta, utara Melbourne, Australia. Pada 2011, secara tidak sengaja, Saunders menemukan kelemahan sistem perbankan yang membuatnya bisa memiliki uang tunai puluhan miliar rupiah. 

Dilansir dari VICE, kisah viral ini  bermula saat berada di bar pada suatu malam, Saunders ingin mengecek saldo rekeningnya melalui ATM. Dia mendapati mesin ATM menampilkan 'informasi saldo tak tersedia'. Dia lantas mentransfer 200 dolar Australia dari rekening kartu kredit ke rekening tabungan. Namun informasi di layar menyebutkan 'transaksi batal'. Kartu langsung keluar dari mesin ATM.

"Saya pikir ini aneh sekali," kata Saunders.  Meski merasa aneh, Saunders mencoba menarik uang 200 dolar Australia yang dia transfer sebelumnya. Anehnya, dia bisa mendapatkan uang tersebut. Orang Masih di malam yang sama, dia masih penasaran dengan apa yang barusan dia alami. Dia pun kembali mendatangi mesin ATM yang sama. 

Iseng, Saunders kembali melakukan apa yang sebelumnya dilakukan. Ternyata uangnya keluar. Dia lantas menambah jumlah nominalnya. Kali ini 500 dolar Australia dan 600 dolar Australia dari rekening kartu kredit ke rekening tabungan. "Ternyata uangnya juga bisa ditarik. Seperti sulap," kata Saunders. Hal itu terus menerus dilakukan. Berapa pun uang yang ditransfer dari dua rekening yang dia punya, uangnya bisa diambil.

Satu hal yang unik, semua transaksinya hanya bisa dilakukan pada dini hari. Saunders akhirnya menyadari ada kelemahan sistem yang hanya terjadi pada pukul 01.00 hingga 03.00. Saat itu lah mesin ATM dalam status offline atau terputus dari jaringan bank. Kelemahan sistem ini malah membuat Saunders jadi orang kaya baru. Dia terus menarik uang tiap dini hari.  Penasaran, dia lantas menghubungi bank.

Pegawai bank yang mengecek mengatakan tidak ada yang aneh dengan rekeningnya. Berbekal uang ATM, selama 4,5 bulan dia berfoya-foya. Setiap malam, makan restoran-restoran mewah. Dia juga berpesta setiap akhir pekan bersama kawan. Lebih mengagetkan lagi, dia bahkan mampu menyewa jet pribadi dan vila.

Dia mengundang kawan lama maupun baru untuk menikmati makanan dan minuman.  Tak hanya hura-hura, dia juga melunuasi uang kuliah beberapa kawan. Dia bahkan membiayai temannya yang menempuh studi di Prancis. Sayangnya, menjadi orang kaya mendadak nyatanya tak membuatnya bahagia.

Dia mengalami rasa bersalah begitu besar hingga bermimpi digerebek polisi.  "Jika Anda selama ini menjadi orang baik-baik dan tiba-tiba melakukan hal yang buruk, tubuh Anda menolak secara natural," kata Saunders. Dia pun mendatangi terapis dan menceritakan semuanya. Dia disarankan menyerahkan diri ke pihak berwenang. Akhirnya pada Juni dan Juli 2011, dia menghubungi pihak bank.

Mereka mengatakan, polisi akan menghubungi namun hal itu tak pernah terjadi. Tak patah arang, Sanders sengaja menghubungi media untuk menceritakan kejahatannya.  Hingga pada 2014, aparat penegak hukum mulai memperhatikan kasusnya. Sanders pun menghadapi dakwaan penipuan dan pencurian serta divonis bersalah. Dia divonis satu tahun plus kerja sosial selama 18 bulan.

Pada Mei 2016, dia bebas. Dia pun kembali menekuni pekerjaannya sebagai bartender. "Saat menghadapi godaan, kita mudah kehilangan diri kita yang sebenarnya ... namun [sekarang] perlahan-lahan saya kembali ke diri saya yang dulu," katanya.
 

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut