get app
inews
Aa Text
Read Next : Hakim Vonis Bebas Mantan Kasat Samapta Polres Malang atas Tragedi Kanjuruhan 135 Tewas

Detik-detik Tragedi Kanjuruhan Versi Aremania: Lampu Dimatikan, Gas Air Mata Ditembakkan ke Tribun

Senin, 03 Oktober 2022 | 14:30 WIB
header img
Salah satu Aremania menceritakan detik-detik kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan nyawa melayang. (foto: Antara).

MALANG, iNewsMadiun.id - Tragedi Kanjuruhan menyisakan trauma bagi Aremania. Detik-detik Tragedi Kanjuruhan terekam jelas dalam ingatan Slamet Sanjoko, Aremania Korwil Bantur. Pada saat kejadian yang akhirnya menewaskan 125 orang itu, Aremania seperti terjebak di dalam Stadion Kanjuruhan.

Menurut Slamet, laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/9/2022) malam itu sebenarnya berjalan kondusif. Namun suasana berubah ketika Arema FC menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya. Ada 2 Aremania yang ingin masuk ke lapangan. Dua Aremania itu sempat dilarang oleh pertugas keamanan.

"Saat itu kami menyampaikan ke petugas untuk tidak memberi izin. Karena dikhawatirkan akan memicu suporter lain yang kecewa. Tetapi karena memaksa akhirnya diizinkan," katanya Senin (3/10/2022). Ternyata dua Aremania itu masuk untuk mendekati pemain Arema. Mereka menuntut agar pemain meminta maaf atas kekalahan itu. Ternyata tindakan itu memicu Aremania yang lain masuk ke lapangan.

"Tidak tahu seperti apa penerimaan para pemain melihat ada dua Aremania mendatangi, mereka kemudian kembali ke arah ruang ganti. Hal itu kemudian memicu rekan-rekan Aremania yang berada di area tribun papan skor naik semua," tuturnya.

Situasi yang kian tak kondusif membuat Sanjoko mengumpulkan Aremania dari wilayah Korwil Bantur. Mereka segera mengemasi bendera, termasuk juga Aremanita untuk segera mencari jalan keluar karena dikhawatirkan situasi semakin memburuk. Belum sempat gerbang darurat dibuka, tembakan gas air mata sudah dilepaskan oleh petugas keamanan ke arah tribun.

"Saat tembakan gas air mata itu kami bisa lolos dan keluar. Setelah itu, kami tidak tahu secara jelas lagi bagaimana kejadian di dalam," jelasnya.  Dia menyayangkan adanya tembakan gas air mata ke arah tribun penonton. Sementara lampu stadion juga mulai dimatikan dengan kondisi tribun masih dipenuhi suporter. Hal itu justru menimbulkan kepanikan dan banyak dari Aremania yang akhirnya terjebak ditengah kepulan asap gas air mata.

"Kalau yang masuk ke lapangan mungkin masih bisa kami terima karena mereka memang melanggar batas area. Tetapi kenapa yang di tribun juga ditembak gas air mata. Kami cinta Arema dan Kanjuruhan, tetapi dalam situasi ini malah seperti dijebak di dalam kurungan karena saat gas air mata ditembakkan pintu keluar belum dibuka. Meskipun setelah itu terbuka, namun dalam situasi kacau menjadi masalah sendiri," katanya.

Situasi saat itu sangat kacau, ada Aremania yang berusaha menyerang petugas juga berhasil.  Dia berharap perseteruan antarsuporter segera selesai dan tercipta perdamaian. "Saya sampaikan kalau terus terprovokasi mau seperti apa. Kami selalu menyuarakan perdamaian dengan siapapun, termasuk suporter tim rival," tuturnya.
 

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut