JAKARTA, iNewsMadiun.id - Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri di Indonesia ini memiliki usia sudah lebih dari satu abad. Bangunan memiliki nilai historis, budaya, ilmu pengetahuan, dan seni yang sangat tinggi.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman suku, bahasa, budaya serta kekayaan alam. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki sejarah panjang mulai dari masa kejayaan dinasti di masa lampau hingga perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Indonesia memiliki banyak sekali bangunan peninggalan bersejarah. Berikut bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri di Indonesia.
1. Candi Prambanan
Candi Prambanan merupakan bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri sampai saat ini. Candi Prambanan sangat dikenal masyarakat Indonesia, terutama di pulau Jawa. Candi Prambanan terletak di Jalan Raya Solo–Yogyakarta Nomor 16, Kranggan, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 masehi. Pembuatan Candi Prambanan diketahui sebagai persembahan kepada tiga dewa utama Hindu atau yang disebut Trimurti. Dewa Trimurti terdiri dari Brahma, Wishnu, dan Siwa. Menurut prasasti Siwagrha, Candi Prambanan mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan.
Pembangunan Candi Prambanan lantas dikembangkan serta diperluas oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram. Pembangunan awal tersebut terus disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram berikutnya, seperti raja Daksa dan Tulodong. Pembangunan itu terus diperluas hingga terdapat ratusan candi-candi tambahan di sekitar candi utama. Pada masa kejayaannya, Candi Prambanan berfungsi sebagai candi agung dimana berbagai upacara penting dilaksanakan. Selain itu, ratusan pendeta dan muridnya akan berkumpul di Candi Prambanan dalam rangka mempelajari kitab Weda dan melaksanakan ritual.
2. Candi Borobudur
Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri di Indonesia berikutnya, yaitu Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan sebuah candi Buddha yang terletak di Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur merupakan candi atau kuil Buddha terbesar di dunia. Karena kemegahan dan keagungannya, candi yang dibangun pada abad ke-8 ini sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia (world heritage).
Asal usul nama Borobudur tidak jelas. Meskipun merupakan nama asli, kebanyakan candi di Indonesia tidak diketahui. Nama Borobudur pertama kali tertulis didalam buku History of Java karya Sir Thomas Raffles. Nama Bore-Budur, dalam tata bahasa Inggris untuk merujuk ke desa terdekat dengan kuil, yaitu Desa Bore (Boro). Sebagian besar candi sering dinamai dengan nama desa tempat mereka berdiri.
Raffles juga curiga bahwa kata Budur mungkin terkait dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti kuno yang berarti Boro kuno. Namun, arkeolog lain menganggap bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung. Candi Borobudur pun masih diliputi berbagai misteri, mengenai siapa pendiri candi Borobudur dan apa tujuan dari pembangunan candi ini. Banyak cerita dan kisah candi Borobudur beredar dan kini dikenal sebagai dongeng rakyat setempat.
3. Museum sejarah Jakarta
Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri berikutnya, yaitu Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah. Museum ini dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn tahun 1707. Pembangunan selesai tiga tahun kemudian pada tahun 1710. Bangunan ini awalnya merupakan Balai Kota Batavia, tempat Gubernur Jenderal bertugas. Museum Sejarah Jakarta diketahui memiliki arsitektur dan desain yang sengaja dibuat menyerupai Istana Dam.
4. Gereja Katedral
Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri berikutnya, yaitu Gereja Katedral. Gereja ini diresmikan pada tahun 1901 dan dibangun dengan menggunakan gaya arsitektur neo gotik dari Eropa. Gereja ini diarsiteki oleh Pastor Antonius Dijkmans. Namun baru 7 bulan pembangunan sempat terhenti. Marius J Hulswit akhirnya melanjutkan pembangunannya tanpa mengubah blueprint dari Pastor Antonius.
Gereja yang bernama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga ini meskipun memiliki gaya arsitektur khas Eropa, pada kenyataannya berbeda dengan gereja di Eropa. Jika gereja Katedral pada umumnya menggunakan batu alam, Gereja Katedral Jakarta justru menggunakan batu bata. Meskipun telah berusia lebih dari 100 tahun, sudah terbukti bahwa bangunan Gereja ini sangat kokoh.
5. Masjid Istiqlal
Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri di Indonesia berikutnya yaitu Masjid Istiqlal. Masjid Istiqlal merupakan sebuah bangunan yang memiliki berbagai nilai penting bagi kesejarahan bagi bangsa Indonesia. Selain nilai sejarah, Masjid Istiqlal merupakan sebuah bangunan bersejarah yang memiliki nilai ilmu pengetahuan, pendidikan, dan keagamaan.
Masjid Istiqlal merupakan masjid Negara Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara. Rencana pembangunan Masjid Istiqlal juga datang dari keinginan para pemuka agama supaya umat Islam memiliki pusat tempat ibadah di ibu kota Jakarta.
Sekitar tahun 1944, beberapa ulama dan tokoh-tokoh Islam berkumpul di kediaman Soekarno di Pegangsaan Timur 56 yang sekarang disebut Jalan Proklamasi untuk meminta izin mendirikan Masjid Agung di Jakarta. Usulan itu disambut baik oleh Sukarno, tetapi masih sangat sulit dilaksanakan karena Jepang masih berkuasa di Indonesia.
Pada awal tahun 1950-an, keinginan tersebut timbul kembali. Atas prakarsa Menteri Agama Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto dari Sarekat Islam, lebih dari 200 orang tokoh Islam di Indonesia berkumpul di Gedung Pertemuan Umum Deca Park, Medan Merdeka Utara. Pada tahun 1954, mereka berhasil membentuk suatu susunan pengurus Yayasan Masjid Istiqlal dengan Anwar Tjokroaminoto sebagai ketua pertama.
6. Gedung Balaikota Lama
Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri berikutnya yaitu Gedung Balaikota Lama. Bangunan ini terletak di Jalan Balai Kota Nomor 1, Kota Medan dan masih bisa berdiri kokoh meskipun telah berusia lebih dari satu abad.
Sama halnya dengan Gereja Katedral Jakarta, arsitek gedung ini adalah Hulswit dan dibangun pada tahun 1906. Seperti halnya bangunan Belanda lainnya, gedung balai kota ini juga mengadopsi gaya arsitektur Eropa.
Pada kurun waktu tahun 1945 hingga 1990, gedung ini berfungsi sebagai Balai Kota Medan. Namun kini, Gedung Balaikota Lama sudah menjadi bagian dari hotel dan difungsikan sebagai restoran.
7. Lawang Sewu
Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri berikutnya yaitu Lawang Sewu. Lawang Sewu dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Lawang Sewu dibangun sebagai kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Lawang Sewu berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Gedung ini memperlihatkan kemegahan dan kegagahannya sebagai salah satu bangunan peninggalan Belanda.
Bangunan ini disebut Lawang Sewu karena bangunan ini memiliki banyak pintu, meskipun pada kenyataannya pintu bangunan ini tidak mencapai seribu. Setelah kemerdekaan. bangunan kuno ini dipakai untuk Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer dan Kantor Wilayah Kementrian Perhubungan Jawa Tengah.
Lawang Sewu terkenal dengan suasana yang angker, bahkan menjadi destinasi wisata mistis. Namun sejak pemerintah Semarang melakukan pemugaran besar-besaran, gedung ini menjadi destinasi wisata wajib di Semarang yang menakjubkan.
8. Gedung Sate
Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri berikutnya yaitu Gedung Sate. Bangunan ini merupakan aset sejarah yang dikenal tidak hanya dalam skala nasional, tetapi juga internasional. Gedung Sate masih kokoh berdiri meskipun usianya telah lebih dari satu abad dan menjadi saksi perjalanan pemerintahan Jawa Barat.
Semula, gedung indah ini disebut Gedung Hebe, yang diserap dari singkatan GB atau Gouvernements Bedrijven. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Wali kota Bandung, B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia, J.P. Graaf van Limburg Stirum pada tanggal 27 Juli 1920. Sampai saat ini Gedung Sate lebih dikenal dengan sebutan Gedung Baru.
9. Istana Negara
Istana Negara yang terletak di Jakarta Pusat ini dibangun pada 1796 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten dan masuk ke dalam bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri hingga kini.
Awalnya gedung ini merupakan rumah peristirahatan milik pengusaha Belanda J.A van Braam. Pada tahun 1821, pemerintah kolonial menggunakan bangunan ini sebagai pusat kegiatan pemerintahan serta tempat tinggal para Gubernur Jenderal. Kini bangunan peninggalan kolonial yang mengadopsi gaya arsitektur Yunani Kuno ini, masih difungsikan sebagai tempat kegiatan kenegaraan.
10. Istana Kepresidenan RI Bogor
Istana Kepresidenan RI Bogor dibangun oleh Gubernur Jenderal Van Imhoof pada tahun 1744. Ia membangun istana ini karena terkesima melihat pemandangan dan ketenangan dari desa kecil di wilayah Bogor.
Istana yang memiliki nama asli Istana Buitenzorg ini dibuat menyerupai Blehheim Palace di Oxford, Inggris. Keseluruhan kompleks istana ini memiliki luas 1,5 hektare. Pada tahun 1950, setelah Indonesia merdeka istana ini resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia. Pada tahun 1968, Istana Bogor resmi dibuka untuk umum atas restu dari Presiden yang menjabat saat itu, Presiden Soeharto.
11. Gedung Bank Indonesia di Cirebon
Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri selanjutnya yaitu Gedung Bank Indonesia di Cirebon. Pada masa penjajahan Belanda, gedung yang dibuka sejak 31 Juli 1866 ini difungsikan sebagai Kantor Cabang De Javasche Bank (DJB).
Gedung yang terbilang sangat megah ini dirancang oleh arsitek F.D Cuypers dan Hulswit. Bangunan ini terletak di Jalan Yos Sudarso Nomor 5 kota Cirebon. Gedung ini memiliki keunikannya tersendiri, yaitu hanya memiliki satu menara tidak seperti gedung lainnya yang memiliki dua menara.
12. Klenteng Sam Poo Kong
Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri selanjutnya yaitu Klenteng Sam Poo Kong. Klenteng yang berada di Semarang ini didirikan sebagai penghormatan bagi Laksamana Cheng Ho. Ia merupakan seorang Islam keturunan Tionghoa yang memulai peradaban Cina di daerah ini.
Dari segi arsitektur, Klenteng Sam Poo Kong mengadopsi The Forbidden City yang ada di Cina. Hal ini bisa dilihat dari segi geografis klenteng ini yang berlokasi di dalam Goa Batu. Itu sebabnya masyarakat sekitar mengenal bangunan bersejarah dengan nama Gedung Batu.
Klenteng utama berada di bagian tengah yang dikelilingi oleh pelataran yang cukup luas. Di bagian dalam terdapat sebuah altar yang digunakan untuk sembahyang. Selain itu, ada juga beberapa patung Sam Po Tay Djien yang menghiasi beberapa titik di Klenteng ini.
iNewsMadiun
Editor : Arif Handono