MOSKOW, iNewsMadiun.id - Badan intelijen Rusia Dinas Keamanan Federal (FSB) menuduh Ukraina berada di balik pembunuhan Darya Dugina, putri seorang ideolog ultra-nasionalis terkenal Alexander Dugin. Korban merupakan jurnalis dan pengamat politik yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Dugina tewas pada Sabtu malam setelah mobil Toyota Land Cruiser yang dinaikinya meledak. Tragisnya, mobil itu seharusnya dinaiki sang ayah. Mereka meninggalkan acara festival di luar Moskow untuk pergi ke tujuan masing-masing dengan bertukar kendaraan. Meski demikian, hasil temuan penyelidik menegaskan Dugina lah yang menjadi target pembunuhan, bukan ayahnya.
Dia dan putrinya yang masih remaja tiba di Rusia sejak Juli, menyewa apartemen di blok yang sama dengan Dugina. Setelah itu dia merencanakan dan mempersiapkan pembunuhan selama sebulan. Dari apartemen itu pelaku mempelajari segala hal tentang Dugina, termasuk gaya hidup. Setelah beraksi, pelaku kabur dari Rusia ke Estonia.
Ngeri! Putin Akan Bagikan Teknologi Senjata ke Negara Sekutu, dari Tank sampai Pembunuh Drone
Dugin, ayah Dugina, dikenal sebagai pendukung kuat penyatuan negara-negara yang menggunakan bahasa Rusia. Dia ingin Rusia membentuk kekaisaran baru yang lebih luas. Salah satu negara yang menurut dia layak untuk disatukan adalah Ukraina.
Para pengamat mengatakan, pria yang juga masuk dalam daftar sanksi Amerika Serikat (AS) itu punya pengaruh kuat terhadap Presiden Vladimir Putin.
Dugina, biasa disapa Platonova, juga pendukung gagasan ayahnya soal penyatuan wilayah berbahasa Rusia. Dalam beberapa kesempatan wawancara televisi, Dugina menegaskan dukungan atas operasi militer Rusia di Ukraina. Dia bahkan mengatakan Ukraina akan binasa jika bergabung dalam aliansi militer NATO.
Departemen Keuangan AS juga memasukkan perempuan yang menjabat pemimpin redaksi situs web United World International itu dalam daftar sanksi pada Maret lalu.
iNewsMadiun
Editor : Arif Handono