KIEV, iNewsMadiun.id - Ukraina membuka penyelidikan atas serangan terhadap penjara di Yelenovka, Donetsk, yang dihuni tawanan perang. Serangan pada Jumat (29/7/2022) itu menewaskan 40 tawanan perang yang merupakan tentara dan pejuang Ukraina serta melukai sekitar 130 lainnya.
Kantor Kejaksaan Agung Ukraina menggelar pra-persidangan atas serangan tersebut.
"Negara penjajah menyerang lembaga pemasyarakatan wilayah No 120," bunyi pernyataan, dikutip dari Reuters.
Masing-masing pihak saling tuduh atas serangan tersebut. Sebelumnya militer Ukraina membantah tentaranya menembak penjara yang berada di wilayah dikuasai Rusia dan kelompok separatis Republik Rakyat Donetsk (DPR) tersebut. Ukraina justru menuduh pasukan Rusia yang melakukannya dengan serangan artileri.
"Angkatan bersenjata Federasi Rusia melakukan serangan artileri yang ditargetkan terhadap lembaga pemasyarakatan di permukiman Yelenovka, tempat tawanan Ukraina juga ditahan," bunyi pernyataan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
"Dengan cara ini, penjajah Rusia mencapai tujuan jahat mereka, menuduh Ukraina melakukan 'kejahatan perang' serta menutupi penyiksaan dan eksekusi terhadap tahanan."
Sebelumnya Wakil Menteri Informasi DPR Daniil Bezsonov mengatakan tentara Ukraina menyerang penjara tersebut menggunakan roket HIMARS buatan Amerika Serikat (AS). Pejuang DPR berulang kali menuduh Ukraina menggunakan roket HIMARS untuk menggempur Donetsk serta wilayah lainnya.
Foto-foto yang dirilis Reuters menunjukkan ruangan besar yang di dalamnya terdapat ranjang-ranjang hancur dan terbakar. Terlihat pula beberapa mayat yang sudah tak utuh dalam kondisi hangus. Foto lain menunjukkan puing-puing roket yang disebut Bezsonov sebagai bagian dari HIMARS.
Editor : Arif Handono