Saat ini tidak ada gas yang mengalir melalui pipa terbesar ke Eropa karena pemeliharaan, bersamaan ketika benua biru itu mencoba mengisi ulang penyimpanannya untuk menghadapi musim dingin.
Sebelum pemeliharaan, gas mengalir sekitar 40% dari kapasitas Nord Stream. Rusia juga telah mengekang aliran gas melalui rute lain, seperti lewat Ukraina.
Dilansir Bloomberg, para pejabat dan bisnis di seluruh kawasan telah berada di ujung tanduk soal apakah Rusia akan membuka kembali keran itu.
Uni Eropa sedang mempersiapkan kemungkinan aliran akan dipotong total dan berjuang untuk menemukan cara mengurangi konsumsi. Sementara pemerintah berlomba untuk mengamankan pasokan alternatif. Ancaman kekurangan pasokan gas terus menekan euro dan menambah risiko resesi.
"Apa yang akan dilakukan Gazprom besok adalah tebakan terbaik Anda dan juga tebakan kami," kata juru bicara Komisi Eropa Eric Mamer.
"Yang jelas adalah ketika kami sedang mempersiapkan rencana kontingensi musim dingin, kami mempersiapkan diri kami untuk skenario terburuk yang mungkin terjadi," katanya.
iNewsMadiun
Editor : Arif Handono