iNewsMadiun.id - KISAH bule mualaf yang mendapatkan hidayah Islam usai melihat teman mabuknya tobat dan sholat. Bule mualaf asal Selandia Baru bernama James Butler akhirnya ikut bertobat dan memantapkan diri masuk Islam setelah kejadian tersebut.
Ia mengakui jika peristiwa tersebut menjadi bukti bahwasanya Allah Subhanahu wa ta'ala memiliki banyak cara untuk memberikan hidayah kepada umat manusia. Setelah resmi menjadi mualaf, ia pun mengubah namanya menjadi Islami yakni Salim Muhammad Abdullah Butler.
Kisah mualaf ini diungkapkan dalam kanal YouTube Renung Kalbu, di mana ketika kecil, Salim merupakan anak yang dibesarkan oleh keluarga yang taat beragama.
Ayahnya bekerja di angkatan udara sebagai pemimpin pasukan sehingga selalu berpindah-pindah ke luar negeri. Sampai akhirnya memutuskan menetap di Teluk Titahi.
Teluk Titahi yang berada di Selandia Baru itu dianggap sebagai tempat yang bagus untuk tumbuh dan memiliki pendidikan agama yang bagus.
Sejak kecil Salim dikenal sebagai sosok anak yang taat beribadah. Biasanya dia ke rumah ibadah bersama teman-temannya.
Seiring bertambahnya usia, Salim mulai memiliki beberapa pertanyaan tentang apa dan dari mana manusia berasal. Terutama, pertanyaan tentang nabi.
"Tentang peristiwa nabi, itu adalah pertanyaan utama. Banyak non-Muslim yang kudengar memiliki pertanyaan sama," ujar Salim, dikutip dari kanal YouTube Renung Kalbu, Senin (18/7/2022).
Ternyata sampai dia tumbuh dewasa, pertanyaan itu makin memenuhi kepalanya. Hingga suatu hari Salim pergi berkeliling dan menemui temannya untuk minum bir.
Saat bertemu temannya, dia terkejut karena temannya sudah menjadi mualaf. Kemudian dia pun melontarkan banyak pertanyaan kepada temannya.
"Saya menyaksikan dia melakukan sholat yang langsung membuatku meneteskan air mata karena mendengarkan dia membaca bahasa Arab. Sungguh menakjubkan. Bahasa Arab adalah bahasa yang paling indah untuk didengarkan," ungkap Salim.
Setelah dua minggu belajar dan mengajukan pertanyaan kepada temannya, akhirnya dia memutuskan untuk masuk Islam.
"Selama kurang lebih 10 tahun sampai sekarang dan saya bisa sedikit bahasa Arab dan dapat membaca bacaan sholat dalam bahasa Arab. Alhamdulillah," tambahnya.
Tanpa mengurangi rasa hormat pada agama yang pernah dianutnya dulu, Salim mengakui saat dia menemukan Islam dapat mengajukan pertanyaan dan mendapat jawaban yang masuk akal. Bahkan, hal yang ia cari tidak ditemukan saat membaca kitab lain.
"Saya menemukan terlalu banyak hal yang tidak benar dari satu buku ke buku lainnya, dan hal-hal yang hilang dari satu buku ke yang lain. Seharusnya tidak seperti itu. Seperti Alquran itu sama dari hari pertama kali ditulis," bebernya.
Salim menceritakan saat menjadi mualaf, dirinya sempat takut bercerita kepada kedua orangtuanya. Dia pun mengajak ayahnya ke Mall Pylon untuk memberi tahu hal telah dilakukan.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa saya menjadi Muslim adalah hal yang cukup benar. Jadi ketika saya mengatakan itu, dia hanya tertawa dan membuatku hampir menangis karena saya terkejut mungkin dia akan sangat kasar kepadaku," jelasnya.
"Tetapi dia hanya tertawa dan dia berkata kepadaku: 'Saya senang setidaknya dari lima anakku masih ada yang religius dan percaya Tuhan.' Dan saya seperti: 'Oh apakah ayah tahu siapa Allah?' Lalu dia berkata, 'Ya Allah berarti satu Tuhan.' Saya hanya kaget. Jadi dia baru saja menerimaku sejak saat itu dan seterusnya," beber Salim.
Namun sayangnya, sang ibu membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk bisa menerimanya. Akhirnya ibunya bisa menerimanya dengan sangat baik.
Saat ini Salim sudah menikah dengan seorang Muslimah Malaysia yang penuh dengan kasih sayang. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai satu putra bernama Elias yang berusia 6 tahun.
Bahkan, sejak masuk Islam, Salim sudah menghindari hal-hal buruk yang pernah dilakukan. Mulai dari berjudi, mabuk-mabukan, hingga menggunakan obat-obatan terlarang.
Allahu a'lam bisshawab.
iNewsMadiun
Editor : Arif Handono