Mengutip berbagai sumber, Sayudi yang hanya menamatkan pendidikan terakhirnya sampai Sekolah Dasar (SD) mengadu nasib ke Jakarta pada usia 20-an bersama kakaknya.
Saat tiba di Ibu Kota, dia bekerja sebagai pedagang asongan di samping warteg milik kakaknya yang berlokasi di Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Namun setiap kali berdagang, dia harus menghindar dari petugas agar tidak ditertibkan. Hal inilah yang membuatnya terpikirkan untuk membuka warteg setelah beberapa tahun berdagang asongan.
Dia membuka warteg pertamanya di Jakarta Selatan dengan nama Modal Mertua (MM). Nama unik tersebut diberikan karena pria kelahiran Tegal 1973 tersebut membuka warteg pertamanya dengan modal pinjaman dari mertuanya.
Namun, perjalanannya sebagai pengusaha warteg tidak mulus. Dia sempat bangkrut dan kembali berdagang asongan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Editor : Arif Handono