KEMUNCULAN Hepatitis akut pada anak atau disebut sakit misterius menjadi fenomena yang dikhawatirkan dunia. Gejala awal penyakit Hepatitis akut secara umum antara lain mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan.
Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat. Menurut Dr dr Muzal Kadim, SpA(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, langkah utama untuk mencegah keparahan Hepatitis akut yaitu orang tua harus memahami gejala dari Hepatitis akut tersebut.
"Pertama ya tentunya kalau ada demam bisa diberikan obat penurun demam panas itu di rumah banyak ibu-ibu biasanya sudah menyiapkan. Apa lagi punya harus menyiapkan obat-obat penurun panas," tutur Dokter Muzal.
Dokter Muzal mengingatkan agar orangtua, melihat reaksi atau kondisi tubuh sang anak setelah diberikan obat pertama (penurunan panas). Bila ada mual atau muntahnya, bisa diberikan obat pereda mual, juga diperhatikan agar anak tidak dehidrasi.
"Kalau misalnya muntahnya cukup sering, ya kalau di rumah ada obat-obat untuk anti muntah yang tentunya bisa. Supaya tidak dehidrasi tetap diberikan cairan yang penting minumnya (bisa diberikan setiap 3-5 menit)," jelasnya.
Tapi dia mengingatkan bila diare merupakan penyakit biasa, dialami anak-anak dalam setahun 2-3 kali. Jika anak tidak mengalami perubahan lebih baik, dia meminta para orangtua untuk segera membawa anak-anaknya ke fasilitas kesehatan (Puskesmas/RS) terdekat.
"Biasa suatu kejadian endemis ya kita di Indonesia ini sering terjadi pada anak ya setahun dua tiga kali, penyebabnya Rotavirus (diare). Sesuai dengan diare kalau misalnya masih berlanjut bisa dibawa ke RS," tambahnya.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait
