NEW YORK - Jenderal bintang dua ini dituntut membayar denda lebih dari USD50.000 (Rp720 juta, cukup untuk membeli New Honda Odyssey), gara-gara ciuman yang terlarang alias nyasar. Jenderal Angkatan Udara ini dinyatakan bersalah melakukan pelecehan atau kontak seksual di pengadilan militer Amerika Serikat (AS) selama akhir pekan lalu. Menurut rilis dari Angkatan Udara AS, putusan ini terkait dengan insiden yang terjadi pada 2018.
Seorang hakim militer pada Selasa (25/4) menghukum Mayor Jenderal William T. Cooley untuk menyerahkan USD10.910 (Rp157 juta) dari gaji dan tunjangannya setiap bulan selama lima bulan, dengan total denda lebih dari USD50.000 (Rp720 juta).
Angkatan Udara mengatakan dalam sebuah pernyataan Cooley menghadapi hukuman maksimum pemecatan dari Angkatan Udara, kehilangan semua gaji dan tunjangan, dan penjara selama tujuh tahun.
Pernyataan itu menyebutkan pengadilan militer Cooley menandai sidang pengadilan militer pertama seorang perwira umum dalam 75 tahun sejarah cabang militer.
Juru bicara Angkatan Udara AS mengatakan berdasarkan hukumannya, Cooley akan tetap berada di Angkatan Udara untuk saat ini, tetapi dia akan tunduk pada pembebasan administratif.
Juru bicara itu tidak bisa mengatakan kapan keputusan tentang kemungkinan pemecatan akan dilakukan. Cooley juga memiliki hak untuk pensiun dari Angkatan Udara AS.
Dia dinyatakan bersalah karena mencium secara paksa seorang wanita sipil yang tidak disebutkan namanya di dalam mobil setelah barbekyu malam di New Mexico pada 2018.
Jenderal itu dihukum karena salah satu dari tiga spesifikasi penyerangan seksual. Salah satunya yakni mencium korban di bibir dan lidah, dengan maksud untuk memuaskan hasrat seksualnya. Hakim memutuskan Cooley tidak bersalah atas dua spesifikasi lainnya.
Dalam kesaksian pengadilan, korban menuduh Cooley telah mendorongnya ke jendela mobil dan secara paksa menciumnya dan meraba-raba pakaiannya setelah dia mengantarnya pulang dari acara sosial atas permintaannya.
Angkatan Udara tidak menyebutkan nama korban kekerasan seksual, tetapi wanita itu mengizinkan organisasi berita untuk mengungkapkan hubungannya dengan Cooley tanpa menyebutkan namanya.
Pengacara korban, Ryan Guilds, memuji proses pengadilan militer sebagai "adil" dan memuji keberanian kliennya melalui persidangan.
"Sangat sulit untuk menjadi penyintas dalam kasus kriminal," kata Guilds dalam sebuah pernyataan.
"Itulah salah satu dari banyak alasan Anda melihat begitu sedikit dari kasus-kasus ini yang dibawa ke pengadilan militer,” lanjutnya.
Sementara itu, Letnan Kolonel Matthew Neil, Penasihat pengadilan utama untuk pemerintah, mengatakan dalam ketersediaan media setelah hukuman Cooley bahwa dia yakin keyakinan dan hukuman ini menunjukkan bahwa Angkatan Udara "menganggap serius tuduhan penyerangan seksual atau pelanggaran seksual yang dilakukan."
"Ini adalah pengadilan militer yang bersejarah. Perwira jenderal pertama yang diadili di pengadilan militer umum dalam 75 tahun sejarah Angkatan Udara," ujarnya.
"Angkatan Udara menganggap serius tuduhan penyerangan seksual atau pelanggaran seksual yang dilakukan, itu diselidiki, dan, bila perlu, pelanggar dimintai pertanggungjawaban tanpa rasa takut atau bantuan mengenai status seseorang,” terangnya.
Merespon putusan ini, Cooley telah mengaku tidak bersalah. Adapun Daniel Conway, pengacara pembela Cooley, mengatakan ada "rasa tertutup" setelah hukuman dan bahwa kliennya ingin memperbaiki hubungan baik di dalam keluarganya maupun dengan Angkatan Udara.
"Saya pikir ada perasaan tertutup. Ada rasa lega, dan ada keinginan untuk memperbaiki kembali semua hubungan itu. Dia masih merupakan individu yang sangat berbakat dengan banyak kontribusi baik untuk keluarga ini maupun untuk bangsa kita. ,">
Conway mengatakan Cooley telah bertugas di Angkatan Udara AS selama tiga dekade dan memiliki karir yang tidak bercacat. Dia menjelaskan jenderal berharap untuk terus melayani dan pensiun dari dinas.iNews Madiun
Editor : Arif Handono