PRAMOEDYA Ananta Toer dalam buku "Sedjarah Modern Indonesia" terbit pada 1964, menyebut nama Logan sebagai pencetus nama Indonesia. Namanya lengkapnya James Richardson Logan. Logan diketahui berprofesi sebagai pengacara yang lahir di Berwickshire, Skotlandia pada 10 April 1819. Dia meninggal pada 20 Oktober 1869 di Penang, Malaysia.
Penulis riwayat Logan, Andreas Harsono berangkat ke Penang untuk mencari makam Logan. Oktober 2008 merupakan waktu yang dia pilih untuk melakukan penelusuran makam Logan yang nyaris terabaikan dari perhatian orang sekarang. Penelusurannya itu dia unggah dalam laman pribadinya, andreasharsono.net. Dalam pencarian tersebut, Andreas ditemani profesor dari Universiti Sains Malaysia, Francis Loh Kok Wah; seorang blogger, Anil Netto; dan wartawan, Himanshu Bhatt. Pemakaman Logan diketahui berada di Jalan Sultan Ahmad Shah.
Atas petunjuk Francis Loh, Andreas berhasil menemukan makam yang berbaur dengan makam orang-orang lain yang beragama Protestan. Rupanya di Penang, pemakaman orang Protestan dipisah dengan pemakaman orang Katolik. Diketahui Logan dimakamkan berdampingan dengan saudaranya Abraham yang dimakamkan sesudahnya. Mereka dua bersaudara yang datang ke Penang pada 1840. Pada waktu itu James berumur 20 tahun.
Mereka yang memang kompak, pindah ke Singapura pada 1842. Tapi, James kembali ke Penang pada 1853 seperti dilansir dari indonesia.go.id. Sekembalinya ke Penang, James membeli dan menyunting koran Penang Gazette pada tahun 1853. Sementara itu adiknya yang ada di Singapura mendirikan koran Singapore Free Press. James meninggal dunia pada 1869. Kematian James dianggap sebagai kehilangan besar bagi Penang. Warga Pulau Pinang pada waktu itu mendirikan monumen penghormatan untuk jasa-jasanya. Sifat-sifat James tertera dalam tugu memorial yang mencantumkan sifat-sifat mulianya, yakni temperance (kesederhanaan), justice (keadilan), fortitude (tabah, ulet), dan wisdom (bijak).
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait
