Bantahan Muslimat Berikan Dukungan ke Paslon Harmonis di Pilbup Madiun Meluas
Madiun, iNewsMadiun.id - Bantahan terhadap dukungan yang mengatas namakan Muslimat NU ke pasangan calon nomor urut 2 di pilkada Kabupaten Madiun semakin meluas. Setelah Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Kecamatan Wungu membantah keras memberikan dukungan ke Paslon Harmonis di Pilbup Madiun, terbaru bantahan serupa juga ditegaskan PAC Muslimat NU Kecamatan Balerejo dan Saradan.
Ketua PAC Muslimat NU Kecamatan Balerejo, Suyatmi dengan tegas membantah adanya dukungan itu. Menurutnya isi dalam video berdurasi 22 detik yang berisi pernyataan dukungan ke Paslon Harmonis tidak benar. Bahkan Suyatmi menyebutnya dengan hoax.
"Sama Sekali tidak benar alias HOAX itu bukan PAC Muslimat Balerejo, karena semua PAC muslimat NU SE kab Madiun sudah komitmen 1 komando sesuai Amanah dari ketua PC (Pimpinan Cabang)," tulis Suyatmi melalui WhatsApp, Minggu (17/11/2024).
Suyatmi, Ketua PAC Muslimat NU Kec. Balerejo.
Terkait keberadaan sejumlah wanita di video tersebut, Suyatmi menjelaskan mereka dulunya memang ada yang aktif di Muslimat, tetapi sekarang sudah tidak lagi. "Dulu memang pernah menjadi ketua PAC Balerejo tapi sekarang sudah tidak aktif," tandasnya.
Bantahan serupa juga disampaikan Ketua PAC Muslimat NU Kecamatan Saradan, Nurul Jamilah. Menurutnya, adanya video dukungan ke Paslon nomor urut 2 atau Harmonis adalah ulah sepihak dari orang orang diluar Muslimat.
Video itu juga dibuat tanpa ijinnya, padahal mengatasnamakan Muslimat Kecamatan Saradan.
"Itu bukan Muslimat NU PAC Saradan. Itu yang buat orang - orang di luar kami, tidak ijin ke Kami tetapi mengatasnamakan Muslimat Kecamatan Saradan, tujuanya apa. Kami sudah tahu dalang dibalik itu," jelasnya melalui sambungan telepon Minggu siang, (17/11/2024).
Wanita yang menjadi tokoh pergerakan NU sejak muda itu mengatakan banyak pihak yang memang berusaha memakai nama Muslimat untuk keuntungan tertentu. Ia kemudian mencontohkan di musim Pilkada ini, nama Muslimat sengaja dibawa telah mendukung mereka untuk meraup dukungan suara.
"Kenapa bawa-bawa Muslimat, kenapa kok tidak pakai nama mereka sendiri. Apa kurang laku dijual namanya. Apa mungkin pakai nama Muslimat untuk menarik simpati dan mendulang suara di pilkada Madiun karena suara Muslimat yang besar. Kenapa juga datangnya saat pilkada saja, ke mana mereka sebelum pilkada," tanyanya penuh kesal.
Banyaknya bantahan dari Muslimat ini seolah sebagai jawaban maupun bentuk reaksi atas munculnya video video di berbagai akun media sosial yang menyatakan dukungan Muslimat untuk Paslon tertentu di pemilihan Bupati Madiun 27 November mendatang.
Editor : Arif Wahyu Efendi
Artikel Terkait