KARANGANYAR, iNewsMadiun.id - Dewa matahari, Sartono warga Macanan, Kebakkramat, Karanganyar ini siap menantang sang mentalis Dedy Corbuzier atau faqir magic Limbad.
"Saya siap dihadapkan dengan master Dedy Corbuzier atau master Limbad. Silakan kedua master itu memilih, menatap langsung ke arah matahari atau sinar las, tanpa kaca mata perlindungan, saya persilahkan master Dedy Corbuzier dan master Limbad memilihnya," ujarnya.
Aktivitas Sartono (Gus Tono) saat melakukan pengelasan. (foto Bramantyo)
Sartono atau Gus Tono mampu menatap matahari secara langsung tanpa alat pelindung seperti kaca mata.
Meski tergolong nekat, berani menatap matahari tanpa alat pelindung diri, namun pria yang melabeli dirinya sendiri sebagai Dewa Matahari ini cukup lama memandang langsung ke arah matahari.
Tangkapan layar akun instagram @LimbadIndonesia
Tanpa berkedip sedikit pun, Gus Tono, begitu dia akrab disapa, menatap tajam ke arah matahari, yang saat itu sinarnya sangat terik bersinar. Tak berhenti di situ saja, usai menatap langsung ke arah matahari, Gus Tono melanjutkan aktivitasnya mengelas.
Sekali lagi, pria yang sudah berumur ini, memperlihatkan kemampuannya. Dimana, Sartono mengelas tanpa menggunakan alat pelindung mata yang biasa dipakai saat mengelas.
Gus Tono mengatakan pandangan matanya biasa saja, meski sudah menatap ke arah matahari dan dilanjutkan dengan mengelas. "Biasa saja tuh, mata masih normal dan tidak kabur pandangannya," katanya, Senin (7/3/2022).
Kelebihan yang diberikan sang maha pencipta pada dirinya ini, diakui Sartono sudah dialami saat dirinya masih berusia 13 tahun.
Ketika umur 13, tanpa sengaja dirinya menatap langsung ke arah matahari. Meski saat itu dirinya menatap ke arah matahari, penglihatannya tidak mengalami gangguan apa pun.
"Waktu itu saya masih berusia 13 tahun. Tanpa sengaja saya mena
tap ke arah matahari. Meski menatap langsung, mata saya tidak bruwet atau berkunang-kunang, biasa saja, masih normal. Awalnya orang tua saya takut mata saya jadi rusak. Itu kan kata dokter, tapi kalau kata Tuhan tidak, ya tidak," ujarnya.
Karena kemampuannya menatap langsung ke arah matahari, tak heran bila Gus Tono mendapatkan julukan Dewa Matahari. "Tidak tahu saya, tahu-tahu saya dijuluki Dewa Matahari," katanya sambil tertawa.
Dia mengaku bila dirinya menunjukkan kemampuannya menatap matahari dan sinar las yang kemudian diunggah ke YouTube, bukan ditujukan untuk pamer kesombongan.
Meskipun hingga saat ini banyak yang mengatakan kalau dirinya orang tak waras. Namun, Gus Tono mengaku siap untuk membuktikan apa yang diberikan sang maha pencipta menatap ke arah matahari serta sinar las secara langsung ini bukanlah rekayasa belaka. iNews Madiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait