SEMARANG, iNewsMadiun.id – Mbah Sanan (80), warga Kampung Renteng Desa Sumber Wuluh, Candipuro, Lumajang, akhirnya tiba di Semarang. Sengaja Mbah Sanan pergi ke Semarang. Dia ingin bertemu Bupati Semarang Ngesti Nugraha di rumah dinasnya.
Dengan membawa oleh-oleh setandan pisang dan sekarung buah salak dari hasil kebunnya, Mbah Sanan menyampaikan terima kasih kepada bupati, yang telah membantunya saat terjadi erupsi Gunung Semeru akhir tahun lalu. “Matur nuwun, kula diparingi bantuan, (terima kasih, saya sudah diberikan bantuan),” katanya dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Selasa (1/3/2022).
Koordinator Lapangan Satuan Emergency Relawan Indonesia (SERI) di Lumajang, Ardian Kurniawan Santosa mengatakan Mbah Sanan merupakan salah seorang penerima bantuan rumah darurat dari SERI. Rumah berukuran 5 x 6 meter persegi itu dibuat untuk menggantikan dua unit tempat tinggal Mbah Sanan, yang lenyap diterjang banjir lahar. “Total ada delapan shelter dan satu musala yang kita bangun. Dana berasal dari donasi teman-teman komunitas, Bupati Semarang dan warga Kecamatan Getasan,” ujarnya.
Selain bantuan rumah darurat, lanjutnya, SERI juga membagikan lebih dari seribu paket sembako kepada para korban. Total dana yang disalurkan mencapai lebih dari Rp200 juta. Ditambahkan, ada empat orang anggota SERI yang menetap di lokasi bencana selama kurang lebih tiga bulan, sejak awal Desember 2021. Mereka dibantu sekitar 27 orang sukarelawan lainnya secara bergiliran.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan partisipasi anggota SERI Getasan yang membantu korban bencana erupsi Gunung Semeru. “Semoga semakin kompak dan guyub rukun untuk melaksanakan tugas kemanusiaan,” ujarnya. Disampaikan, pihaknya bersama instansi terkait, ormas, dan komunitas lainnya juga telah memberikan bantuan ke Kabupaten Lumajang. Selain uang dan sembako, juga dikirimkan berbagai bahan bangunan dan perlengkapan sehari-hari.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait