JAKARTA, iNewsMadiun.id - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menegaskan negaranya tidak ingin berperang dengan Ukraina, bahkan menyebut warganya sebagai saudara. Banyak orang Ukraina menganggap diri mereka etnis Rusia dan berbicara dalam bahasa yang sama. Tidak hanya itu, Rusia telah lama memiliki sumber daya alam (SDA) untuk kebutuhan warga Ukraina, termasuk minyak dan gas (migas), dengan harga yang sangat bersahabat.
"Jadi, kami sama sekali tidak menginginkan perang. Namun, kami juga melakukan operasi militer ini karena teman-teman Barat kami ingin menjadikan Ukraina bagian dari proyek anti-Rusia dan memisahkan negara saudara ini. Kami tidak menyerang warga sipil," kata Lyudmila, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan MNC Portal Indonesia (MPI) di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Dia juga menekankan bahwa rezim yang saat ini berkuasa di Ukraina setelah kudeta presiden 2014 memiliki pandangan dan ideologi pro-Nazi, bahkan memungkinkan organisasi dan dukungan Nazi untuk berkembang. Faktanya, dalam Perang Dunia, Rusia berperang melawan Nazi.
"Ideologi Nazi ini telah dilarang di Rusia, Eropa, bahkan di Jerman dan dunia. Mengapa Barat berpura-pura buta terhadap masalah ini? Lihat standar ganda masalah ini," katanya.
Lyudmila menambahkan bahwa rezim baru di bawah Presiden Volodymyr Zelensky sebenarnya menindas rakyat Rusia, mencoba melarang bahasa dan budaya Rusia, yang sebenarnya tidak mungkin.
Menurutnya, tindakan tersebut melarang penggunaan bahasa dan budaya Jawa di Pulau Jawa. "Wilayah Donetsk dan Luhansk memprotes masalah ini. Kedua wilayah ini sebenarnya adalah wilayah Rusia di dalam wilayah Ukraina," katanya.
Lyudmila mengungkapkan, ketika rezim anti-Rusia berkuasa, mereka menindas bahkan membunuh Rusia dan memberikan ancaman, bukan budaya.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait