KIEV, iNewsMadiun.id - Ada secercah harapan terjadi perdamaian di Ukraina. Rusia dan Ukraina sepakat menggelar negosiasi gencatan senjata yang dimulai, Senin (28/2/2022). Pertemuan keduanya digelar di perbatasan Belarusia. Kantor presiden Ukraina menyatakan, tujuan utama dari negosiasi adalah mencapai gencatan senjata segera serta penarikan pasukan Rusia. Namun Kremlin menolak untuk mengomentari tujuan negosiasi tersebut.
Belum bisa diperkirakan apakah negosiasi ini akan membuahkan hasil, mengingat pertempuran di penjuru Ukraina masih terjadi bahkan semakin sengit. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, pasukannya merebut dua kota kecil yakni Berdyansk dan Enerhodar di tenggara Zaporizhzhya, Ukraina. Bahkan kementerian mengklaim telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhya. Namun Ukraina membantah PLTN jatuh ke tangan Rusia seraya menegaskan fasilitas tetap beroperasi nomal.
Selain itu pada Senin pagi ledakan terdengar di Kiev dan Kota Kharkiv. Ukraina lagi-lagi membantah klaim bahwa kota-kota utama telah jatuh ke tangan Rusia. Pejabat wilayah Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan, pertempuran sengit juga terjadi di sekitar Kota Mariupol sejak Minggu malam. Namun dia tidak mengatakan apakah pasukan Rusia bisa mempertahankan atau justru kehilangan daerah sejak dikuasai kemarin. Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan, Rusia telah menembakkan lebih dari 350 rudal ke Ukraina sejak menyerang pada Kamis pekan lalu, beberapa di antaranya menghantam infrastruktur sipil.iNews Madiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait