SIDOARJO, iNewsMadiun.id - Seorang mahasiswi jurusan kedokteran hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berinisial BC, ditemukan tewas dalam sebuah mobil Honda Jazz di Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Minggu (5/11/2023). Jasad BC ditemukan tewas dalam kondisi yang aneh. Kepala korban terbungkus plastik, sementara pada bagian leher terikat dengan lakban. Pada tubuh korban juga terdapat selang yang terhubung ke tabung di sampingnya. Indikasi kuat, mahasiswi cantik tersebut diduga bunuh diri dengan menghirup gas helium.
Insiden tersebut menyisakan sejumlah tanda tanya, BC meninggalkan dua lembar surat wasiat. Surat wasiat yang ditulis dalam bahasa Inggris itu ditujukan kepada teman, ibu, dan dua saudara korban. Isinya sungguh menggetarkan hati para pembacanya. Surat yang ditujukan kepada ibunya berisi rasa terima kasih kepada sang ibu yang telah merawat dan menjaganya sepanjang hidupnya. Korban juga meminta maaf kepada ibunya karena merasa tidak mampu membuatnya bangga dan bahagia.
Pada surat yang ditulis untuk kedua saudaranya, korban mengharapkan agar mereka tetap kuat dan tidak menyerah pada kehidupan, serta menjauh dari takdir yang sama (kematian) seperti dirinya. Di samping itu, korban menyampaikan cinta yang mendalam kepada kedua saudaranya, berharap mereka menjadi individu yang cerdas.
Sementara itu, surat yang ditujukan kepada temannya berisikan rasa terima kasih karena telah membuka mata korban terhadap realitas dunia. Namun, korban juga mengakui ketidakmampuannya untuk menghadapi kerasnya realitas kehidupan. Dalam pesan tersebut, korban berharap temannya tetap kuat dan mampu menjalani kehidupan dengan kebahagiaan yang abadi.
Namun, apa yang sebenarnya terjadi masih menjadi misteri. Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo, belum dapat memastikan apakah korban meninggal karena tindak bunuh diri atau pembunuhan. Saat ini, penyelidikan masih berlangsung, dan hasil autopsi diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut. Rahutomo menduga bahwa korban mungkin meninggal akibat menghirup gas helium dan mengalami kegagalan pernapasan, sebab plastik yang membungkus kepala korban terikat dengan kuat menggunakan lakban.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait