MADIUN, iNewsMadiun.id - Migrasi dan penjajahan adalah faktor penting kenapa banyak negara mirip dengan Indonesia. Setidaknya ada 7 negara yang mirip Indonesia. Selain mirip karena faktor bendera, ada pula kemiripan karena suku, bahasa, agama dan ras. Jadi jangan heran bila berkunjung ke 7 negara yang Indonesia ini seperti pulang ke kampung halaman. Dilansir akun @angka & data chanel, simak ulasan berikut ini:
7 Negara yang Mirip Indonesia
7. Madagaskar
Negara Madagaskar yang terletak di Afrika bagian timur ini sebagian besar penduduknya mirip masyarakat Indonesia. Menurut hasil penelitian studi Murray Cox dari Massey University di Selandia Baru, Nenek moyang Madagaskar berasal dari Indonesia.
(Madagaskar, Foto: Instagram/@laiacruzmarco)
Dahulu, 30 wanita pertama mendarat di pulau berasal dari Indonesia. Mereka tiba pada abad ke-9 Masehi atau lebih dari 1.000 tahun yang lalu, dan secara turun-temurun menjadi koloni suku Malagasi, hingga kini terus bertambah mencapai 29,6 juta jiwa dan beribukota di Antananarivo.
6. Monaco
Negara yang satu ini sering diperbincangkan masyarakat Indonesia karena kemiripan warna pada bendera. Warna bendera merah dan putih, dan penempatan warna merah di atas, putih di bawah sulit membedakan kedua bendera dari dua negara tersebut.
(Monaco, Foto: Dok. Michael Alesi)
Namun, terdapat perbedaan dalam ukuran, bendera Indonesia memiliki 2:3 rasio lebar dan panjang, yang tampak lebih panjang dan ramping, sedangkan Monaco 4:5 rasio lebar dan panjang, hampir mendekati bentuk persegi.
5.Hessen
Adalah negara bagian di Jerman yang memiliki bendera persis dengan Indonesia. Hessen, atau Hassia (bahasa Latin) adalah salah satu negara bagian di Jerman. Pusat pemerintahan berada di Wiesbaden. Luas wilayah negara bagian ini adalah 21.114,72 km² dengan jumlah penduduk 6.069.000 jiwa (Maret 2008). Saat ini dipimpin oleh Volker Bouffier dari CDU (sejak 31 Agustus 2010).Di Hessen terletak Frankfurt am Main, kota yang menjadi pusat keuangan Jerman. Kota-kota penting lainnya adalah Darmstadt, Kassel, Offenbach, Marburg, Hanau, Giessen, Fulda, dan Wetzlar. Kemiripan Hessen dengan Indonesia adalah bendera negara bagian yang berwarna merah putih, bentuk dan ukurannya sangat mirip sang merah putih
4. Pulau Natal
Pulau Natal, Australia (Foto: Australian Traveller/Chris Bray)
Pulau Natal atau Christmas Island memiliki 2.000 jiwa. Penduduk Pulau Natal memiliki kesamaan dengan Indonesia. Mayoritas penduduknya beragama Islam. Nama Natal diberikan karena ditemukan oleh Kapten William dari Inggris tepat pada hari Natal. Christmas Island terletak di Samudra Hindia, 1500 km sebelah barat daratan Australia dan 2600 km dari Perth. Meskipun masuk dalam wilayah Australia, tetangga terdekat dari pulau Natal adalah Indonesia yang terletak sekitar 350 km ke arah utara. Dari ibu kota Western Australia untuk bisa sampai ke pulau Natal membutuhkan waktu sekitar 3.5 jam. Sedangkan penerbangan langsung dari Jakarta hanya memakan waktu sekitar satu jam lebih. Pulau Natal digunakan sebagai tempat bagi imigran untuk mencari suaka. Pada 2019 pemerintah Australia membuka pusat pencari suaka yang sebelumnya ditutup pada tahun 2018 karena protes dari para imigran, karena kondisi mereka yang mencari kepastian akan kewarganegaraan.
Di mana diantara para imigran itu terdapat warga Muslim. Di mana agama Islam menjadi agama terbesar kedua di sana. Berdasarkan CIA World Factbook yang dikutip Wikipedia, populasi Muslim di Pulau Natal sebanyak 25 persen dari total penduduk. Sebagian besar merupakan imigran Melayu. Tapi, etnis Melayu bukanlah kelompok mayoritas. Karena yang mendominasi adalah masyarakat beretnis Tionghoa Hokkien. Penduduk Pulau Natal mayoritas beragama Buddha dan Islam.
3.Kaledonia Baru
(Kaledonia Baru, Foto: Instagram/@newcaledoniatourism)
Kaledonia Baru tepatnya terletak di arah timur laut Australia dan utara Selandia Baru. Kaledonia Baru termasuk wilayah teritori Perancis dengan status khusus: sui generis. Luas wilayahnya 18.676 km2. Wilayah Kaledonia Baru berbentuk kepulauan dengan pulau terbesar bernama Grande Terre. Pada tahun 1986 para pekerja pulau Jawa mendarat di Kaledonia Baru. Mungkin jarang diketahui, namun di daerah ini bahkan sampai sekarang masih menggunakan bahasa Jawa sebagai komunikasinya. Pulau Kaledonia Baru ini sendiri terletak pada daerah sekitar Samudera Pasifik. Awalnya banyak kuli dan buruh Indonesia yang pindah pada masa penjajahan ke Kaledonia Baru untuk mendapatkan hidup yang lebih layak dan kebanyakan memilih menetap di sana. Alhasil, jadilah suku Jawa yang hidup di pulau di Samudera Pasifik itu. Orang-orang tua di sana sangat fasih berbahasa Jawa, namun sayang anak mudanya sekarang hanya bisa berbahasa Perancis
2. Suriname
Berkunjung ke Suriname seperti hidup di Indonesia. Dilansir Okezone, Indonesia dan Suriname adalah jajahan Belanda pada masanya. Tepatnya, pada periode 1890-1939, terdapat sekitar 33.000 orang Jawa bermigrasi ke Suriname. Migrasi orang Jawa ke Suriname itu terjadi setelah penghapusan peraturan terkait perbudakan di negara Amerika Selatan tersebut.
Alhasil, Kolonial Belanda memboyong orang-orang Jawa ke Suriname sebagai buruh kontrak. Mayoritas dari mereka berasal dari Jawa Tengah dan daerah-daerah dekat Batavia (Jakarta), Surabaya, dan Semarang.Sejak saat itulah orang Jawa menetap di sana dan menjadi bagian dari negara tersebut. Sangat banyak penutur Jawa di sana, bahkan Suriname menjalin kerja sama dengan Indonesia masalah bahasa dan budaya. Di Suriname, bahasa Jawa sudah diakui sebagai salah satu kekayaan budayanya.
(Kepulauan Cocos, Foto: Instagram/@trendingyacht)
Mayoritas warga kepulauan Cocos merupakan keturunan Melayu Kalimantan, dan Jawa. Sebanyak 75 persen penduduknya beragama Islam. Pada tahun 1827, pekerja Jawa dan Melayu Kalimantan dibawa ke Kepulauan Cocos untuk memanen kelapa. Dilansir Wikipedia, Kepulauan Cocos (Keeling) pertama kali dilihat oleh Kapten William Keeling ketika dia sedang melayani Perusahaan Hindia Timur Britania. Saat itu, kepulauan tersebut tidak berpenghuni dan Keeling maupun pelayar lainnya tidak berusaha untuk menempatinya hingga abad ke-19, tetapi Kapten Keeling dihormati sebagai penemu pertama dengan penganugerahan nama keluarganya sebagai bagian dari nama kepulauan tersebut.
Terlepas dari eksistensi negerinya yang mungkin asing di telinga, namun siapa sangka jika ternyata penduduk pulau ini juga ada yang bisa menggunakan bahasa Jawa. Bahkan lambang negaranya menggunakan percampuran Jawa dan Melayu.Terletak di daerah laut Hindia bagian barat, dulu orang Jawa dan Melayu dibawa ke daerah ini oleh koloni Inggris. Akhirnya sampai sekarang mereka menetap di sana.Alhasil, 80 persen dari koloni di Coco Island adalah orang Jawa dan Melayu. Meskipun bahasanya sudah banyak mengalami perubahan, namun masih terasa Jawanya
Itulah 7 negara yang mirip Indonesia. Jadi tahu kan bila kita berkunjung ke luar negeri dan ketemu dengan saudara yang mirip dengan Indonesia. Semoga menambah wawasan kita ya.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait