Manajer agen pendamping di kota Swiss Aargau, sekitar 160 km dari Davos, mengatakan telah membuat 11 pemesanan dan memiliki 25 panggilan lain dari acara tersebut sebelum berlangsung. “Beberapa juga memesan pendamping untuk diri mereka sendiri dan karyawan mereka untuk berpesta di kamar hotel,” ujarnya.
Pelacur Jerman Salome Balthus men-tweet tentang pengalaman menjual tubuhnya dengan harga tertinggi di Davos. “Berkencan di Swiss selama #WWF berarti melihat moncong senjata penjaga keamanan di koridor hotel pada pukul 2 pagi, dan kemudian membagikan cokelat hadiah dari restoran dengan mereka dan bergosip tentang orang kaya… #Davos #WEF,” tulis Balthus.
Pelacur dengan nama samaran Teutonik berhati-hati merahasiakan identitas kliennya yang kaya, dengan mengatakan, "Percayalah, Anda tidak ingin terlibat dalam proses pengadilan dengan mereka." Balthus mengatakan hanya perwakilan bisnis di Davos yang menggunakan jasanya, bukan politisi yang "tidak punya waktu maupun keinginan". “Anda harus memilih antara ‘narkoba’: seks atau kekuatan politik,” jelasnya. “Yang terakhir lebih kuat, tidak menyisakan ruang untuk kepentingan lain dan memakan orang sepenuhnya.”
https://international.sindonews.com/read/1000791/41/pelacur-bertarif-rp38-juta-semalam-banjiri-davos-hibur-tamu-forum-ekonomi-dunia-1674169297?showpage=all
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait