KEISLAMAN masyarakat Lamongan menunjukkan berwajah moderat. Hal itu terpotret dari ekspresi keberagamaan yang penuh dengan kesejukan, saling toleran, damai, inklusif dan saling menghargai, meskipun mereka mayoritas dan hidup di tengah pluralistis sosial, agama, politik, golongan dan budaya. Sehingga, terbangun relasi sosial-keberagamaan antara mayoritas (Muslim) dengan minoritas (Kristen-Hindu) masyarakat Lamongan yang harmonis tanpa ada hegemoni dan diskriminasi mayoritas terhadap minoritas.
Dr. Sholikhul Huda, M.Fil.I. Foto:PWMU
Opini di atas, menurut saya proporsional dan sudah tepat dalam membaca ekspresi Keislaman masyarakat Lamongan. Hal itu disebabkan karakter budaya warga Lamongan dikenal ramah, lugas, energik, toleran-moderat, terbuka, memiliki kesadaran tinggi terhadap pendidikan anaknya. Dan memiliki semangat tinggi dalam melaksanakan kepercayaan dan ajaran Islam, fenomena tersebut oleh Prof Nur Syam disebut dengan istilah “Tus” semisal “Muhammadiyah Tus”-“NU Tus”. Walaupun begitu mereka saling menghormati antar sesama, sehingga semua agama dan aliran kepercayaan yang ada di Lamongan dapat tumbuh sumbur dan damai.
Editor : Arif Handono