Agnes menerangkan bahwa beberapa karakter wayang mengenakan dodot atau kain pelapis luar bermotif poleng. Tokoh itu antara itu Bima (Werkudara) dan Hanoman. "Keduanya merupakan putra-putra Batara Bayu, dewa penguasa angin, udara, dan napas. Di sini diartikan bahwa sosok Bima dan Hanoman merupakan karakter wayang yang sudah bisa membedakan baik-buruknya sifat manusia," tambah Agnes.
"Bagi Werkudara, tidak pernah ada keraguan atau polemik yang membedakan keduanya. Hitam, ya hitam. Putih, ya putih," sambungnya. Jadi, itu dia makna motif batik Ferdy Sambo di persidangan hari ini di PN Jakarta Selatan. Ternyata makna motif batiknya sangat filosofis sekali, ya.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait