Dilema Kenaikan Harga Pertalite, Sri Mulyani Beberkan Dampaknya

Feby Novalius
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Okezone.com/DJP)

JAKARTA,iNewsMadiun.id  - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku telah menghitung proyeksi dampak konsumsi BBM subsidi terhadap anggaran hingga akhir tahun.

Menurutnya, jika tidak menaikan harga BBM subsidi khususnya Pertalite dan Solar, harus ada tambahan subsidi sebesar Rp198 triliun.

"Kalau kita tidak menaikkan BBM, kalau tidak dilakukan apa-apa, tidak ada pembatasan, tidak ada apa-apa maka Rp502 triliun gak akan cukup," kata Sri Mulyani.

Menurutnya ini baru pertimbangan untuk harga BBM. Padahal masih ada komoditas lain yang juga penting untuk diperhatikan aitu gas elpiji dan listrik.

Sri Mulyani menjelaskan kebutuhan tambahan subsidi itu didasarkan pada proyeksi konsumsi Pertalite dan Solar sampai akhir tahun yang mencapai 29 juta kiloliter. Sedangkan subsidi dan kompensasi energi sudah ditetapkan di Perpres nomor 98 sebesar Rp502 triliun.

"Artinya, Rp502 triliun itu dihitung dengan asumsi sesuai dengan APBN yaitu volumenya 23 juta kiloliter. Harganya (asumsi harga ICP) USD100, kursnya 14.450 (rupiah per dolar AS)," ucap Sri Mulyani.

Bendahara negara itu memaparkan, meskipun ada tren penurunan harga minyak mentah di pasar global sejak Juli lalu, tapi harganya masih di kisaran atas USD100 per barel.

"Tapi minyak itu kan naik turun antara USD100, USD106, USD102 begitu," kata dia.

iNewsMadiun

Editor : Arif Handono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network