Ia menuturkan, lampan berarti adalah judul atau cerita, sementara lahat adalah jebakan atau kuburan. Dalam lakon Lampan Lahat berisi akhir hidup Jayeng Rane yang gugur di medan perang. Amir Hamzah gugur dalam perang Uhud.
"Di lahat atau lubang, bisa juga dimaknai sebagai kubur. Di situlah sejarah Jayeng Rane berakhir bersama kuda perangnya," bebernya.
"Jayeng Rane kalau di wayang Jawa itu Arjuna. Banyak gelang, mahkota, kalau di wayang Sasak bentuknya polos sebagai simbol kesederhanaan," katanya.
Lebih lanjut, pementasan wayang Sasak dipenuhi dengan simbol-simbol yang memuat nilai Islam. Seperti tiang panggung berjumlah sembilan yang artinya sembilan wali yang menyebarkan Islam.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait