Kisah Gugurnya Paman Nabi di Medan Perang dalam Lakon Lampan Lahat

M Syaiful FP
Dalang asal Desa Rumbuk, Kabupaten Lombok Timur Ki Dalang Wildan menceritakan tentang lakon Lampan Lahat yang menceritakan gugurnya paman Nabi Muhammad di medan perang. (istimewa)

Ia menuturkan, lampan berarti adalah judul atau cerita, sementara lahat adalah jebakan atau kuburan. Dalam lakon Lampan Lahat berisi akhir hidup Jayeng Rane yang gugur di medan perang. Amir Hamzah gugur dalam perang Uhud.

"Di lahat atau lubang, bisa juga dimaknai sebagai kubur. Di situlah sejarah Jayeng Rane berakhir bersama kuda perangnya," bebernya.

"Jayeng Rane kalau di wayang Jawa itu Arjuna. Banyak gelang, mahkota, kalau di wayang Sasak bentuknya polos sebagai simbol kesederhanaan," katanya.

Lebih lanjut, pementasan wayang Sasak dipenuhi dengan simbol-simbol yang memuat nilai Islam. Seperti tiang panggung berjumlah sembilan yang artinya sembilan wali yang menyebarkan Islam.

Editor : Arif Handono

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network