BANDUNG, iNewsMadiun.id - Udi Sudrajat (68), sopir angkot Elang-Cicadas Bandung yang berhasil mendidik anaknya Andi Sonjaya (21) menjadi Bintara Polisi, membuat Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana menangis. Beberapa kali Kapolda Jabar menyeka air mata. Dalam video yang viral di media sosial, momen haru mewarnai pelatikan dan pengambilan sumpah 569 Bintara Polri yang lulus dari Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri Gelombang I tahun 2022 Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jabar, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Udin Sudrajat diberi kesempatan memberikan sambutan seusai pelantikan dan pengambilan sumpah yang dipimpin Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana. Sopir angkot itu mengenakan jas abu-abu gelap dipadu kemeja kotak-kotak dan kopiah hitam. Dengan bahasa Indonesia bercampur Sunda, Udin Sudrajat mengungkapkan kebanggaannya kepada sang anak, Andi Sonjaya yang telah resmi menyandang pangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda). Suaranya bergetar saat menyampaikan rasa bangga dan harunya.
Berikut pidato lengkap Udin Sudrajat di SPN Polda Jabar: "Mohon maaf pak, ini bicara kami ya mungkin campur aduk. Karena maklum pak, kami ini orang tua Andi sopir angkot jurusan Elang-Cadas (Cicadas). Kami ini merasa bangga sekali ternyata anak sopir angkot bisa jadi polisi sebagai pangkat Brigadir. Bisa alhamdulillah," kata sang ayah sambil memeluk anaknya Andi yang masih berdiri tegap di sebelah kiri.
"Makanya barangkali kami kurang tata, kata orang Sunda, kurang sopan, mohon maaf Pak. Alhamdulillah walaupun kami SD juga demi Alloh, Pak, kami gak tamat, SD juga. Tidak mungkin jadi sopir angkot kalau sekolahnya tinggi," ujar Udin Sudrajat, warga Jalan Emong, Kelurahan Burangrang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung ini. "Maka saya bangga sekali. Bukan bangga lagi. Minta sama Alloh, ya Alloh anak kami mudah-mudahan. Ini teh anak, terus terang aja, anak yang paling soleh. Anak kami itu banyak pak. Maklum sopir angkot. Delapan (anak). Bukan sedikit, pak. Delapan. Ini anak yang paling soleh," tutur Udin.
"Sampai (saat ini) ibunya sudah meninggal. Mohon maaf ini cerita aja yaa. Ini pengalaman kami. Ini demi Alloh. Sumpah saya orang muslim. Ibunya udah meninggal itu, saat tangtungin (saat Andi Sonjaya belajar berdiri). Kencing inih. Mungkin ini amal perbuatan baik anak kami pak," ucapnya.
Tak lupa Udin Sudrajat mendoakan Bripda Andi Sonjaya menjadi polisi yang baik. Dia juga berpesan agar mengabdi kepada masyarakat dan jangan mencari kekayaan dari profesi polisi. Kalau mengejar kekayaan, lebih baik menjadi pengusaha. "Mudah-mudahan selanjutnya (menjadi) polisi yang baik. Mudah-mudahan doa kami sebagai orang tua. Anda itu (sambil menepuk pundak Bripda Andi Sonjaya) harus jadi polisi yang baik. Harus berpihak ke masyarakat. Jangan diliat kamu pengen, kalau kamu pengen memperkaya diri jangan jadi polisi. Udah aja jadi pengusaha. Betul Pak?" ujar Udin.
"Jangan jadi polisi. Karena kita kan pengabdian ya. Kami, pengabdian kamu (sebagai) polisi, kepada masyarakat itu harus benar-benar. Karena kita kan orang muslim. Teu papanggih di dunya (tidak mendapatkan kekayaan di dunia), mudah-mudahan di aherat (akhirat). Kalau mau kaya jangan jadi polisi. Jadi pengusaha kalau mau kaya mah. Karena kita pengayom masyarakat. Betul Pak?" tuturnya.
"Kamu alhamdulillah jadi polisi. Pangkat juga alhamdulillah ya Alloh. Kami hanya sopir taksi, anak pangkat Brigadir. Apa ini teh pak? Gak tau apa pangkatnya atuh ieu. Cuman kata tetangga-tengga alhamdulillah, bicara kepada kami bahkan pada datang (ke rumah). Alhamdulillah, da ini mah soleh budak (anak) nya. Istilahna mah rajin ibadah. Sekarang pangkat juga kata orang lain mah kalau di ABRI (TNI) mah catam, katanya, prajurit, sekarang ceunah (katanya) dia mah (Andi Sonjaya) udah sersan. Sersan berarti ya. Alhamdulillah atuh ya, berarti harus milik," ucap Udin.
"Takut salah ngomong. Mungkin itu yang bisa kami sampaikan. Cuma saya kepada pengasuh di SPN Polda Jabar yang telah membimbing anak kami, ngahaturkeun nuhun (menghaturkan terima kasih). Terima kasih. Mudah-mudahan amal baik bapak-bapak yang mendidik anak kami diterima, atau nanti akan dibalas oleh Allah SWT. Mudah-mudahan anak kami jadi polisi yang baik. Hatur nuhun (terima kasih). Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh," ujarnya.
Setelah Udin Sudrajat memberikan sambutan, acara dilanjutkan dengan pembacaan esai yang menggambarkan pengorbanan seorang ayah untuk anaknya yang tak kenal lelah mencari nafkah dan mendidik. Di sesi ini, Bripda Andi Sonjaya menangis sesegukan sambil mencium kaki sang ayah Udin Sudrajat. Begitupun Udin tak kuasa menahan tangis. Dia memeluk dan mencium sang anak sambil menepuk-nepuk punggung anak bungsunya itu.
Andi Sonjaya merupakan lulusan terbaik Diktukba Polri Gelombang I tahun 2022 SPN Polda Jabar. Pemuda kelahiran Bandung 14 Agustus 2001 itu merupakan peraih nilai tertinggi selama menjalani pendidikan. Bripda Andi Sonjaya berhasil meraih nilai akademis 80,51, kepribadian mental 75,35 dan kesamaptaan jasmani 85,15. Total nilai yang diraih Andi Sonjaya 80,34. Walaupun telah berhasil menjadi polisi, tetapi Bripda Andi Sonjaya tak berpuas diri. Dia bertekad memberikan pengabdian terbaik sebagai polisi kepada masyarakat dan bercita-cita menjadi perwira.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait