Studi Terbaru: Tidak Ada Ledakan di Pom Bensin/SPBU Akibat Penggunaan Ponsel dalam 20 Tahun Terakhir

Danang Arradian SINDOnews
Selama ini ada anggapan bahwa ponsel bisa memicu percikan api yang akan menyebabkan ledakan saat pengisian bahan bakar. Ini tidak benar (Foto: SINDOnews)

JAKARTA - iNewsMadiun.id Pemerintah berencana memperketat pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite dan Solar lewat aplikasi MyPertamina mulai besok (Jumat, 1 Juli 2022).

Tahap 1 penggunaan aplikasi MyPertamina untuk membeli Pertalite dan Solar memang baru diterapkan di 5 Provinsi, yakni Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.

Hal ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Salah satunya, terkait larangan penggunaan ponsel di area SPBU.

Tentu ini menjadi kontradiktif dengan peraturan yang mewajibkan pembelian Pertalite menggunakan aplikasi ponsel MyPertamina.

Nah, pertanyaannya adalah: apakah penggunaan ponsel di area SPBU berbahaya dan bisa memicu ledakan?

Fakta: Baterai Smartphone Bisa Meledak Mayoritas smartphone saat ini menggunakan baterai lithium ion (Li-ion) yang lebih tipis tapi bisa menampung daya lebih besar dan berumur lebih panjang.

Pengamat gadget Lucky Sebastian mengakui, baterai jenis ini dikenal mudah terbakar. Namun, itu hanya terjadi dengan beberapa syarat.

”Misalnya baterai ditusuk benda tajam. Atau, ditekuk sehingga bagian plus minusnya bertemu. Bisa juga karena baterai sudah rusak lantaran kembung dan masih terus digunakan,” ujar Lucky.

Penyebab lain, ketika baterai dicas sambil digunakan dalam waktu lama atau tidak memakai charger sesuai standar.

”Baterai li-ion rentan terhadap panas. Ketika terpapar panas bisa terbakar atau meledak,” ungkapnya.

Mitos: Menggunakan HP di SPBU Bisa Memicu Ledakan

Hingga saat ini ternyata belum ada satu penelitian empiris yang berhasil membuktikan adanya ledakan di pompa bensin terjadi karena penggunaan ponsel.

Setelah diteliti, penyebab kebakaran SPBU di seluruh dunia selama 1994-2005 tidak ada satupun yang terkait dengan ponsel.

Studi terbaru juga sudah dilakukan oleh lembaga independen BakerRisk dan Technical Standards and Safety Authority (TSSA) di Kanada.

Kesimpulannya, TSSA memperbolehkan masyarakat menggunakan ponsel untuk melakukan pembayaran di SPBU di Ontario, Kanada.

Menurut studi tersebut, kemungkinan HP bisa memicu ledakan di SPBU adalah 1:10.000.000.000 (satu berbanding 10 miliar).

”Dari penilaian risiko yang dilakukan BakerRisk, kami menyimpulkan bahwa risikonya sangat kecil bahwa aliran listrik statis ponsel dapat memicu ledakan saat bertemu uap bensin,” ujar John Marshall, direktur keselamatan bahan bakar TSSA.

Studi BakerRisk juga menegaskan bahwa tidak ada ledakan di SPBU yang disebabkan oleh smartphone dalam 20 tahun terakhir.

”Kami sudah ukur risikonya, dan sangat aman bagi masyarakat membayar di SPBU menggunakan aplikais di ponsel,” tambah John.iNewsMadiun

 

Editor : Arif Handono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network