get app
inews
Aa Text
Read Next : Menyala, Tim Voli Ibu-Ibu Nambangan Kidul Raih Juara Pertama Tournament Mom Volleyball Madiun

Berangkat Segar Bugar, Pesilat Ini Pulang Tinggal Nama, Dada Lebam Diduga Ditendang Pelatih Silat

Jum'at, 10 Juni 2022 | 14:53 WIB
header img
Agus Miswanto, orang tua pemuda yang tewas saat berlatih silat (Foto: MPI/Avirista Midaada).

BANYUWANGI, iNewsMadiun.id - Seorang remaja di Banyuwangi berinisial MAA tewas usai berlatih silat. Atas peristiwa itu, orang tua korban Agus Miswanto tidak terima dan meminta polisi untuk mengungkap penyebab kematian anaknya.  Sebagai langkah awal, ia meminta jenazah anaknya untuk diautopsi, guna memastikan penyebab kematiannya.

"Keluarga tidak terima dan menuntut atas kejadian ini. Karena apa, saat kami tanyakan terkait masalah kronologi kejadian, pihak pelatih tidak menjawab dan tidak terbuka," katanya, Kamis (9/6/2022).  Pascakejadian itu pria berusia 44 tahun sebenarnya telah meminta kepada pelatih silat untuk menceritakan secara jelas penyebab kematian anaknya.

Namun pihaknya tidak menerima jawaban tersebut, pelatih justru memberikan keterangan yang simpang siur. "Saya hanya ingin tahu kejadiannya seperti apa, namun kami tidak mendapat jawaban yang kami inginkan. Tetap bahasanya (pelatih) itu karena materi latihan," kata Agus.

Bahkan ia baru diberitahu anaknya telah dirawat di puskesmas dalam keadaan tak bernyawa saat dini hari menjelang subuh. Padahal peristiwanya terjadi pada Rabu tengah malam (8/6/2022) saat berlatih silat di pekarangan rumah milik RAS, yang juga pelatih silatnya. "Saya baru diberitahu ketika anak saya sudah berada di puskesmas. Itu sekitar jam 3 subuh. Ketika saya datang di puskesmas, anak saya sudah dalam kondisi meninggal dunia," tuturnya.

Menurut informasi yang diterimanya dari tim medis, lanjut Agus, anaknya meninggal dalam perjalan menuju Puskesmas Pesanggaran pada Rabu (8/6/2022) malam. Di mana usai dari puskesmas, MAA anaknya sempat dibawa pulang ke rumah.  "Tapi teman-temannya bahkan pelatihnya tidak ada yang datang ke rumah. Tidak ada etikad baik dari pihak pelatih. Sehingga saya dan keluarga memutuskan untuk meminta keadilan. Masak latihan bisa sampai menghilangkan nyawa, jelas ini ada kejanggalan," katanya. 
 

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut