Pencarian Eril Anak Sulung Ridwan Kamil Terus Dilanjutkan, Fokus di Dua Pintu Air

JAKARTA, iNewsMadiun.id - Pencarian putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril terus dilakukan pada tempat-tempat yang semakin mengerucut. Kali ini fokus pencarian Eril dilakukan di area antara dua pintu air dan setelah pintu air dengan melibatkan komunitas masyarakat. 

Kepala Kepolisian Maritim Bern menyampaikan bahwa pencarian Eril di sungai Aare, Kota Bern hari ini masih terfokus pada area di antara dua pintu air, serta patroli intensif pada wilayah setelah pintu air kedua.

Baca Juga

"Jadi Saya Tiap Jalan Kaki, Selalu Melihat ke Arah Sungai Aare. Dan Ternyata Saya yang Menemukannya"

Pada keterangannya saat bertemu dengan Ridwan Kamil di salah satu boat house atau rumah kapal di wilayah Wohlensee, Polisi Maritim Bern juga memberikan informasi pada komunitas masyarakat bahwa Eril hilang di sungai tersebut.

"Berbagai komunitas di sepanjang bantaran sungai Aare telah terinformasikan dengan baik, untuk memperluas keterlibatan unsur masyarakat dalam upaya pencarian, seperti Klub Pendayung, Klub Pemancing, dan komunitas berkebun," dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern dikutip MNC, Rabu (1/6/2022). 

Menurut perkiraan, kondisi cuaca di kota Bern pada beberapa hari ke depan diprediksi akan hujan, dengan badai di area pegunungan. Kondisi tersebut akan mempengaruhi  proses pencarian karena akan merubah kondisi air di Sungai Aare.

Baca Juga

Kenapa Jasad Eril Masih Utuh Meski 14 Hari Tenggelam di Sungai Aare? Begini Penjelasan Ilmiahnya

"Polisi Maritim Bern akan melanjutkan pencarian intensif besok hari dengan metode yang sama dengan sebelumnya yakni patroli darat, perahu, drone. Keputusan menggunakan penyelam sangat situasional karena kondisi alam yang tidak menentu," jelasnya. 

Selain pencarian jarak dekat oleh polisi setempat, Ridwan Kamil beserta istrinya Atalia juga terus melakukan usaha mandiri untuk memeriksa langsung beberapa titik-titik potensial di sepanjang bantaran Sungai Aare. 

Editor : Arif Handono