get app
inews
Aa Text
Read Next : Pekerjaan Molor, Kontraktor Pembangunan Jembatan Klumutan Madiun Terancam Denda

Anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri Jimly Assidiqie Kecam Pembubaran Diskusi Buku di Madiun

Senin, 22 Desember 2025 | 18:36 WIB
header img
Atas: cuitan keras Anggota Percepatan Reformasi Polri Jimmly Asshidiqie terkait pembubaran diskusi buku Reset Indonesia oleh aparat gabungan di Pasar Pundensari, Madiun. Bawah: Salah satu aparat saat lakukan pembubaran dengan arogan. Sumber: kolase

MADIUN,iNewsMadiun.id - Tindakan pembubaran acara Diskusi dan  Bedah Buku berjudul Reset Indonesia, di pasar Pundensari, Desa Gunungsari, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, oleh aparat setempat, 20 Desember 2025, mendapat kecaman keras anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri, Prof. Jimly Assiddiqie.

Ketua Mahkamah Konstitusi RI periode 2003-2008 itu mengunggah kecaman kerasnya melalui cuitan di akun X @JimlyAs.

Dalam cuitan tertanggal 22 desember 2025, Prof. Jimly Assiddiqie mengutuk keras tindakan aparat yang membubarkan kegiatan diskusi dan bedah buku karya Farid Gaban, Dandhy Laksono, Yusuf Priambodo dan Benaya Harobu di Kabupaten Madiun tersebut.

Prof. Jimmly Assiddiqie, menilai isi buku tersebut baik, karena dapat menggugah kesadaran pentingnya perubahan Indonesia di masa depan.

Dalam cuitan itu Prof. Jimmly dengan tegas menyampaikan petugas di lapangan yang terlibat pelarangan harus dikenai sanksi agar menjadi pelajaran bagi kemajuan peradaban demokrasi dan negara hukum berdasar UUD 1945 dan Pancasila.

Cuitan keras Prof. Jimmly Assiddiqie ini diunggah satu hari pasca tindakan pembubaran kegiatan Bedah Buku Reset Indonesia terjadi hingga viral di media sosial.

Kegiatan pembubaran diskusi Buku Reset Indonesia itu berawal ketika aparat gabungan Kecamatan dan Kepolisian mendatangi lokasi diskusi di pasar Pundensari, desa Gunungsari, Kecamatan Madiun. Dalam sejumlah video yang viral di media sosial, terlibat aparat setempat arogan saat melakukan pembubaran. 

Panitia dan narasumber akhirnya memindahkan lokasi di salah satu cafe di Kota Madiun dan berlangsung kondusif. Sayangnya, saat kembali ke penginapan untuk beristirahat di lokasi awal, para penulis dan narasumber masih mendapat teror. Mobil mereka dilempar telur oleh orang tak dikenal.

Dandhy Laksono, salah satu penulis buku Reset Indonesia yang hadir karena diundang panitia menyampaikan kekecewaannya atas pelarangan kegiatan tersebut. 

"Kami hanya meriset, menulis buku, mendiskusikannya. Teman - teman hujan datang tapi ada orang yang tidak suka diskusi buku dan melarangnya. Kami menghormati keputusan teman - teman yang tinggal menetap disini," ucap Dandhy Laksono usai kejadian saat itu.

Editor : Arif Wahyu Efendi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut