Tanggapi Keluhan Wali Murid SMAN 1 Ngawi, Khofifah: Jika Ada Pungli Laporkan ke APH!
NGAWI,iNewsMadiun.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menanggapi keluhan salah satu orang tua murid Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Ngawi terkait iuran yang dilakukan Komite sekolahan tersebut.
Saat dikonfirmasi Inews.id, Khofifah menyampaikan, terkait iuran ataupun sumbangan yang dilakukan Komite tersebut agar minta penjelasan langsung kepada kepala sekolah yang bersangkutan atau langsung ke Kepala Dinas Pendidikan Jawa timur.
"Sebaiknya tanya kepala sekolah. Tanya ketua Komite. Bisa ke Kadisdik," ujar Khofifah, melalui pesan WhatsApp nomor pribadinya, Rabu (22/10/2025).
Jika iuran berkedok sumbangan yang dilakukan pihak Komite SMAN 1 Ngawi tersebut masuk kategori dugaan Pungutan Liar (Pungli), Khofifah meminta untuk dilaporkan ke aparat penegak hukum.
"Intinya jika ada pungli laporkan ke APH (aparat penegak hukum)," tutup Khofifah.
Sebelumnya diberitakan, sekolah gratis bagi siswa SMA/ SMK Negeri di Jawa Timur yang selama ini banyak terpublikasi di berbagai platform media ternyata hanya isapan jempol. Pasalnya, Pemprov Jatim mengklaim anggaran yang digelontorkan untuk program Sekolah Gratis berkualitas (TisTas) mencapai Rp 7,1 Triliun selama lima tahun terkahir.
Hal itu terbukti adanya keluhan dari wali murid siswa SMA Negeri 1 Ngawi. Wali Murid yang meminta namanya dirahasiakan itu mengeluhkan tingginya iuran yang harus dibayarkan ke komite sekolah dengan nilai mencapai jutaan rupiah.
Bahkan bagi orang tua murid yang belum membayar iuran tersebut, wali kelas tidak segan mengingatkan melalui pesan WhatsApp. Namun, tidak sedikit orang tua murid yang sudah membayar, dan sudah diberikan kwitansi sebesar 3,5 juta.
Editor : Arif Wahyu Efendi