DF-4 (China)
Dong Feng-4 atau CSS-3 atau DF-4 merupakan rudal balistik antarbenua milik China yang telah beroperasi sejak 1980. Dikutip dari Missile Threat, DF-4 memiliki bahan bakar cair dengan jangkauan antara 4.500 – 5.500 km dan muatan sebesar 2.200 kg. Muatannya ini bisa mengakomodasi satu hulu ledak nuklir dengan ledakan 1-3 megaton dan akurasi 1,5 km CEP. Panjangnya diketahui mencapai 28,0 m, diameter 2,25 m, dan berat saat diluncurkan 82.00 kg.
Taepodong-2 (Korea Utara)
Rudal ini dikembangkan pertama kali pada 1990, bersama Taepodong-1. Bedanya hanya lebih panjang dan lebih lebar dari versi sebelumnya. Rudal ini memiliki panjang 30 m, dengan diameter 2,2 m, dan berat 80.000 kg. Dengan ukuran sebesar itu, Taepodong-2 membutuhkan waktu beberapa hari untuk melakukan peluncurkan karena bahan bakarnya dari minyak. Rudal ini memiliki muatan 1.000 – 1.5000 kg, dan dapat menjangkau jarak 4.000 – 10.000 km. Dikatakan bahwa Taepodong kurang cocok apabila digunakan dalam misi militer, namun ada kemungkinan Korea Utara akan menggunakannya sebagai ICBM. RS-28
Sarmat (Rusia)
RS-28 Sarmat dibuat untuk menggantikan SS-18 Satan yang sudah tua. Rudal ini dikembangkan sekitar tahun 2000. Dikutip dari Missile Threat, rudal Sarmat berbahan bakar cair tahap tiga, jangkauannya mencapai 18.000 km, dan berat saat peluncur 208,1 metrik ton. Panjangnya 35,3 m, diameter 3,5 m, dan beratnya hingga 208.100 kg.
Rudal terbesar di dunia, salah satunya RS-28 Sarmat (Rusia). (Foto: nationalinterest)
Rudal terbesar di dunia, salah satunya RS-28 Sarmat (Rusia). Rudal Sarmat dapat membawa muatan 10 ton dengan berbagai hulu ledak. Bahkan dalam beberapa laporan lain, Sarmat bisa memuat hingga 10 hulu ledak besar, 16 yang kecil, kombinasi hulu ledak, dan kendaraan peluncur hipersonik.iNews Madiun
Editor : Arif Handono