YOGYAKARTA, iNewsMadiun.id - kondisi Gunung Merapi mulai melandai, Setelah sempat bergejolak, BPPTKG hanya mencatat sekali awan panas guguran, selebihnya guguran lava pijar dan kegempaan lain pada Jumat (10/3/2022).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menuturkan sepanjang hari Kamis mulai pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB teramati 13 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000-2.500 m mengarah ke tenggara dengan amplitudo 20-75 mm berdurasi 71.4-228.8 detik.
"Awan panas guguran sudah terlihat jauh berkurang. Namun masyarakat tetap kami minta waspada," tutur Hanik, Jumat.
Di samping itu, juga teramati Guguran lava pijar sebanyak 17 kali jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah Tenggara dan 21 kali jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah Barat daya. Gempa guguran 343 kali dengan amplitudo 3-65 mm dan berdurasi : 10-256 detik.
Gempa Hembusan sebanyak 7 kali dengan amplitudo 2-19 mm dan berdurasi 13.8-37.9 detik. Gempa Hybrid/Fase Banyak sebanyak 3 kali dengan amplitudo 3-15 mm S-P 0.4-0.9 detik dan berdurasi 5-10.7 detik. Dan gempa vulkanik dangkal terjadi 2 kali dengan amplitudo 70 mm selama 16.1-17.4 detik.
Kondisi mulai melandai sebab sejak Kamis malam hanya teramati satu kali awan panas guguran. Awan panas guguran dengan jarak luncur 2.500 m mengarah ke tenggara dengan amplitudo 70 mm dan berdurasi 228.8 detik. Selain itu juga teramati guguran lava pijar dengan arah yang berbeda.
"Kita mencatat sebanyak 15 kali jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah Tenggara dan 21 kali jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah Barat daya,"tutur dia.
Di samping itu, pihaknya juga mencatat terjadi gempa guguran 77 kali dengan amplitudo 3-55 mm dan berdurasi 18.6-185.7 detik. Gempa embusan sebanyak 1 kali dengan amplitudo 2 mm dan berdurasi 19.4 detik.
Sementara Jumat dinihari, tidak ada awan panas guguran. Yang terjadi hanya teramati guguran lava pijar 11 kali jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya dan 4 kali jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah tenggara.
Gempa Guguran terlihat 41 kali dengan amplitudo 3-30 mm dan berdurasi 12-155 detik. Gempa hembusan terjadi 2 kali dengan amplitudo 3-4 mm dan berdurasi 15-19 detik. Gempa Hybrid/Fase Banyak terjadi 2 kali dengan amplitudo 3-8 mm, S-P : 0.4-0.6 detik dan berdurasi 5-7 detik.
Editor : Arif Handono