TRENGGALEK, iNewsMadiun.id – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin (Gus Muhaimin) kembali mendapat dukungan untuk menjadi calon presiden 2024. Dukungan kali ini datang dari pengasuh ponpes, kiai dan tokoh agama se Trenggalek dan Tulungagung.
Pengasuh Ponpes Darussalam Durenan, KH Jauhari (Gus Hari) menyatakan dukungannya untuk Gus Muhaimin sebagai Presiden 2024. "Kami pengasuh pondok pesantren, kiai dan tokoh agama se Kabupaten Trenggalek dan Tulungagung berikrar bahwa kami menyatukan langkah, tekad, bergerak bersama, satu komando dan satu barisan dalam mendukung dan memberikan restu kepada Gus Muhaimin Iskandar untuk maju sebagai calon presiden Indonesia tahun 2024," kata Gus Hari.
Selain deklarasi, Gus Hari juga memberikan sebuah hadiah tasbih sakti untuk Gus Muhaimin. Ia berpesan tasbih tersebut bukan untuk kanuragan dan unjuk kesaktian, tapi untuk mengangkat kewibawaan Gus Muhaimin sebagai calon pemimpin Indonesia.
Gus Hari sempat unjuk kebolehan dengan perantara tasbih itu sebelum diberikan kepada Gus Muhaimin. Mulanya ia memanggil dua orang santri dan memintanya memegang tasbih dengan membaca salawat Nabi.
Tak berselang lama, Gus Hari lalu mengeluarkan sebilah golok tajam dan menyabetkannya ke leher dan tangan santri itu. Tapi anehnya tak sedikitpun luka membekas di tubuh santri tersebut meski dihujam dengan golok tajam
Terpisah, Koordinator Nasional Gerakan Nahdliyyin Bersatu, KH. Abdurrohman Al-Kautsar (Gus Kaustar) mengajak seluruh pengasuh pesantren dan tokoh-tokoh masyarakat Trenggalek dan Tulungagung untuk bersatu memenangkan Gus Muhaimin.
Kuncinya, kata Gus Kaustar, soliditas, saling percaya dan kekompakan antar mereka mutlak harus dilakukan. "Ojok sampe onok jenengan gak percoyo ambek kancane dewe, niku kuncine, kunci. Penyakite wong NU seng paleng nemen niku, gamang ambek kancane dewe," kata Gus Kaustar di Ponpes Darussalam Durenan, Trenggalek, Senin (7/3/2022).
Pengasuh Ponpes Al-Falah Ploso, Kediri itu menyatakan, ketidakpercayaan terhadap potensi kader NU di internal NU perlu segera dikikis. Menurutnya banyak warga NU yang justru mudah kaget dan terpesona dengan aksi seorang tokoh yang baru beberapa waktu gabung NU.
"Gampang kaget jenengan, Gus Muhaimin salat, Gus Muhaimin puasa, Gus Muhaimin mlaku-mlaku nyekel tasbeh, Gus Muhaimin umroh haji, nggak dukung sama sekali. Coba tiba-tiba ada fulan siapa begitu yang bajunya tidak terlalu hijau (tidak terlalu NU), tiba-tiba masuk makam (malah disebut) NU beneran, NU beneran," tutur Gus Kaustar. iNews Madiun
Editor : Arif Handono