KIEV, iNewsMadiun.id - Rusia ternyata menguasai sudah wilayah udara atau langit Ukraina. Moskow hanya menyisakan sedikit ruang bagi pesawat tempur Kiev yang tersisa untuk beroperasi. Hal itu dipaparkan penerbang yang juga pensiunan komandan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Ward Carroll. Carroll. Pensiunan tentara yang memiliki pengalaman menerbangkan jet tempur F-14, mengatakan kepada Newsweek, bahwa sangat berbahaya bagi pilot tempur untuk beroperasi di wilayah udara Ukraina.
Dia bahkan menduga konvoi bala bantuan Moskow ke Ukraina akan terhenti karena rentan jadi korban salah sasaran. “Mereka pada dasarnya dilarang terbang. Jika mereka terbang, mereka mati,” kata Carroll tentang Angkatan Udara Ukraina yang diperangi Moskow, yang dilansir Sabtu (5/3/2022). Menurut dia, mengingat kekuatan udara Rusia yang luar biasa, ini akan menjadi aset yang bisa dimanfaatkan Moskow saat perang memasuki minggu kedua.
Seperti diketahui, Moskow belum menggunakan jet-jet tempur canggihnya sejak memulai invasi pada 24 Februari. Taktik itu telah membingungkan para pakar militer Barat. Carroll, yang sekarang menjadi penulis dan pembawa acara saluran YouTube yang membahas urusan militer, mengatakan setiap serangan mendadak yang diterbangkan oleh jet tempur Ukraina pada tahap konflik ini akan menjadi misi terakhir. "Itulah sebabnya, gagasan untuk mengirim lebih banyak pesawat seperti MiG-29 masih diperdebatkan saat ini," katanya.
"Ukraina dapat terbang untuk serangan singkat, serangan cepat, dan kemudian kembali ke dek dan menyembunyikan jet," ujarnya. Situasinya sedemikian rupa sehingga Rusia menegaskan kontrol efektif atas ketinggian 10.000 kaki, dan Carroll mencatat bahwa "Siapa pun yang memiliki kekuasaan di atas 10.000 memiliki superioritas udara." "Dan ini tidak berarti Ukraina memiliki di bawah itu," ujarnya. Ukraina masih mempertahankan beberapa kemampuan antipesawatnya, termasuk dalam bentuk rudal Stinger yang ditembakkan dari bahu yang disediakan oleh Amerika Serikat. "Tetapi ancaman yang ditimbulkan oleh platform ini sebagian besar terbatas pada helikopter serbu dan pesawat angkut yang mencoba mendarat," kata Carroll.
"Begitu Anda memiliki langit di atas 10.000, Anda dapat mengelola ancaman rudal permukaan ke udara yang muncul," imbuh dia. Situasi ini sangat membatasi kemampuan Ukraina untuk mencapai target yang bahkan berpotensi menggiurkan seperti konvoi Rusia yang membentang sekitar 40 mil barat laut Kiev.iNews Madiun
Editor : Arif Handono